HARIAN MERAPI - Banyak cara bisa dilakukan untuk menjaga sungai tetap bersih dan terbebas dari sampah.
Salah satunya dilakukan oleh Pemerintah Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Mereka melakukan pemasangan jaring sampah di aliran Sungai Karang Mumus (SKM) Samarinda, sebagai upaya untuk menjaring sampah yang terbawa aliran sungai.
"Sungai Karang Mumus masih menjadi sumber penghidupan sebagian masyarakat Samarinda, sehingga keberadaan sungai tersebut harus tetap dijaga kebersihan dari kelestarian habitatnya," kata Asisten II Sekretaris Daerah Kota Samarinda Sam Syaimun di halaman Sekolah Dasar (SD) 007, Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Samarinda Ilir, Jumat (29/9/2023).
Baca Juga: Indonesia nihil medali pada Jumat, bagaimana dengan kans hari ini?
Ia mengatakan kegiatan pemasangan jaring sampah dilakukan dengan cara bergotong royong melibatkan sejumlah ASN di lingkungan Pemkot Samarinda dan diinisiasi Dinas Sosial Samarinda.
"Kegiatan ini bertepatan dengan puncak peringatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) ke-20 Tingkat Kota Samarinda Tahun 2023 yang bertajuk "Semangat Kebersamaan Dalam Pembangunan Kota Samarinda Yang Berdaulat"," kata Sam Syaimun.
Sam Syaimun mengingatkan, semangat gotong royong yang merupakan warisan nenek moyang perlu kembali digalakkan dan ditanamkan kepada generasi muda agar secara bersama dapat mensukseskan program pembangunan.
Baca Juga: 'Dan Lalu' album baru Andien yang banyak berkisah tentang pertemuan dan perpisahan
"Mari kita bersama-sama, jadikan ini sebagai momentum bagi kita semua untuk mengembalikan semangat gotong royong, yang mana tatkala bahwa semangat gotong royong saat ini sudah mulai luntur, " kata Sam Syaimun.
Ia mengakui bahwa tidak mudah menjalankan semangat gotong royong di tengah kecenderungan kehidupan yang semakin individualis, kompetitif dan banyak yang senang bekerja sendiri-sendiri.
Menurutnya, ego sektoral dan ego daerah lebih menonjol dibanding kerjasama, dan ego seperti itu harus dihilangkan demi kepentingan bersama.
“Gotong royong bukan hanya slogan, tetapi harus dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari dengan tindakan nyata,” lanjutnya.
Baca Juga: Sebanyak 77 WNI terancam hukuman mati di Malaysia, berikut rinciannya
Ia mengatakan untuk menerapkan sifat gotong royong kembali di tengah masyarakat, maka kita harus mau berubah. Perubahan itu dimulai dari pribadi masing-masing sehingga setiap orang dapat mengambil peran dalam pelaksanaan pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat.
Kegiatan gotong royong tersebut turut melibatkan kelompok masyarakat di sekitar Sungai Karang Mumus.