HARIAN MERAPI - Harga beras di pasaran masih tinggi meski bantuan cadangan beras pemerintah tahap II bulan September sudah selesai disalurkan di Sukoharjo.
Tingginya harga beras disebabkan karena faktor terbatasnya barang di pasaran dan tingginya kebutuhan masyarakat. Penyebab lainnya dipengaruhi kondisi fenomena alam El Nino berdampak pada tanaman padi di sejumlah daerah tidak panen maksimal.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (Diskopumdag) Sukoharjo Iwan Setiyono, Selasa (26/9/2023) mengatakan, harga beras di pasaran masih tinggi pada kisaran Rp 13.500 per kilogram sampai Rp 14.000 per kilogram.
Baca Juga: Jelang Pekan ke-4 Pegadaian Liga 2 PSIM Jogja Dibayangi Gelombang Cedera Pemain, Ini Penyebabnya
Tingginya harga beras sudah terjadi dalam waktu cukup lama. Karena itu pemerintah pusat kemudian mengambil kebijakan dengan memberikan bantuan beras kepada masyarakat kurang mampu.
Bantuan cadangan beras pemerintah tahap II untuk bulan September 2023 sudah selesai disalurkan. Keluarga Penerima Manfaat (KPM) terdata dipastikan sudah menerima beras dari pemerintah.
Beras tersebut diharapkan dapat membantu meringankan beban untuk memenuhi kebutuhan hidup.
"Harga beras masih tinggi dan pemerintah sudah terus berupaya menekan salah satunya dengan penyaluran cadangan beras pemerintah," ujarnya.
Baca Juga: Siskaeee Beberkan Sinopsis Film 'Keramat Tunggak': Itu Film Religi, PSK Tobat di Bulan Ramadhan
Iwan menegaskan, tingginya harga beras sekarang tidak hanya terjadi di Kabupaten Sukoharjo saja, melainkan juga di semua daerah di seluruh Indonesia.
Beras menjadi komoditas utama pangan yang dicari masyarakat. Namun demikian pemenuhannya terkendala karena tingginya harga.
"Masyarakat kurang mampu makanya mendapat bantuan cadangan beras pemerintah selama tiga bulan. Di sisi lain Pemkab Sukoharjo juga berusaha membantu dengan menyediakan beras dengan harga murah melalui Gerakan Pangan Murah (GPM)," lanjutnya.
Diskopumdag Sukoharjo melihat kondisi beras di pasaran pada dasarnya mencukupi. Sebab lahan pertanian di Kabupaten Sukoharjo masih banyak yang ditanami padi. Hasil panen juga melimpah dan mampu terserap pasar.
Baca Juga: Alasan PSI Tunjuk Kaesang Pangarep Jadi Ketua Umum Partai