CFD Jalan Slamet Riyadi Kartasura mulai diresmikan pada Minggu 17 September 2023. Persiapan telah dilakukan melibatkan pihak terkait salah satunya terkait penutupan jalan pada saat CFD diterapkan.
"Jalan Slamet Riyadi Kartasura akan ditutup sementara untuk CFD pada jam yang sudah ditentukan dan dilakukan pengaturan oleh petugas dibantu Dishub Sukoharjo," lanjutnya.
Pada tahap awal ini Pemkab Sukoharjo akan melakukan ujicoba dan pemantauan selama dua bulan setelah CFD resmi dibuka di Jalan Slamet Riyadi Kartasura. Pendampingan penuh dilakukan Pemkab Sukoharjo dengan melibatkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait selama penerapan CFD tersebut.
Baca Juga: Museum Nasional Indonesia kebakaran, bagaimana dengan benda sejarah yang ada di dalamnya?
"Selama dua bulan tersebut nantinya ada pendampingan dan akan dievaluasi," lanjutnya.
Perintah Kecamatan Kartasura sebelum resmi membuka CFD di Jalan Slamet Riyadi Kartasura juga melakukan sosialiasi kepada masyarakat umum dan dan khususnya warga di wilayah lokasi CFD. Hal ini dilakukan sebagai bentuk penyebarluasan informasi dan edukasi kepada warga.
Pada pelaksanaan CFD nanti ada dua wilayah yang terdampak yakni Kelurahan Ngadirejo dan Kelurahan Kartasura. Warga disekitar wilayah tersebut dipastikan sudah mendapat sosialiasi baik dari Pemerintah Kecamatan Kartasura ataupun melalui pemerintah kelurahan setempat.
Kepala Dishub Sukoharjo Toni Sri Buntoro mengatakan, sudah ada pengajuan perizinan terkait CFD di Jalan Slamet Riyadi Kartasura. Rencananya penutupan jalan untuk CFD dilakukan dengan penempatan petugas.
Baca Juga: Kebakaran Museum Nasional, Nadiem: prioritaskan penyelamatan artefak bersejarah
"Sama seperti CFD lainnya. Ada penutupan sementara jalan selama CFD. Kendaraan bermotor tidak boleh melintas pada jam yang sudah ditentukan," ujarnya.
Dishub Sukoharjo merespon positif adanya CFD di Jalan Slamet Riyadi Kartasura. Diharapkan di kecamatan lainnya juga minimal memiliki satu titik jalan untuk digunakan CFD setiap satu minggu sekali.
"Diharapkan semakin banyak lokasi digunakan CFD setiap seminggu sekali untuk menekan emisi gas buang kendaraan bermotor dan menjaga kelestarian alam dengan udara segar," lanjutnya.
Toni menambahkan, CFD dibeberapa wilayah di Kabupaten Sukoharjo diterapkan tidak hanya ditingkat kecamatan saja. Bahkan ada beberapa desa dan kelurahan sudah memiliki satu titik jalan yang digunakan sebagai lokasi CFD. Jalan tersebut ditutup sementara dari semua kendaraan bermotor.
"Ada CFD yang tingkatannya di desa dan kelurahan. Namun jalan yang digunakan masih berstatus milik kabupaten dan desa," lanjutnya. (*)