Pagelaran busana 'Sandyakala Smara', hadirkan 70 koleksi Batik Kudus karya desainer ternama Denny Wirawan

photo author
- Jumat, 8 September 2023 | 20:25 WIB
Pagelaran Batik Kudus menghadirkan koleksi Sandyakala Smara karya desainer ternama Denny Wirawan, berlangsung di Pelataran Rumah Adat Kudus, Amrta Yasa.  (Foto : Istimewa)
Pagelaran Batik Kudus menghadirkan koleksi Sandyakala Smara karya desainer ternama Denny Wirawan, berlangsung di Pelataran Rumah Adat Kudus, Amrta Yasa. (Foto : Istimewa)

Sementara Desainer Denny Wirawan mengatakan, mengolah Batik Kudus menjadi bagian penting dari perjalanan kreatifnya sejak tahun 2015.

Tahun 2023 ini telah sewindu keindahan Batik Kudus memberikan inspirasi yang membuatnya terus mengeksplorasi dan berkreasi.

Baca Juga: Aktivis 98 Pius Lustrilanang dikukuhkan sebagai Profesor Kehomatan di Unsoed Purwokerto

"Koleksi Sandyakala Smara saya persembahkan sebagai bentuk dedikasi untuk menggali lebih dalam lagi potensi-potensi yang ada pada motif Batik Kudus yang belum tereksplorasi, setelah sebelumnya hadir koleksi Pasar Malam, Padma, dan Wedari,” ungkapnya.

Menurutnya, ini adalah koleksi yang kesekian kalinya dan fashion show besarnya merupakan yang keempat dengan tema dan konsep yang berbeda.

Kali ini mengangkat motif batik kudus dari sisi peranakan karena peranakan itu mengandung unsur- unsur elemen dari indonesia dan nusantara Thionghoa dan Eropa.

"Ada 70 koleksi dalam persembahan kali ini yang dikenakan oleh model dan pengisi acara," katanya.

Baca Juga: Manfaat doa bagi kehidupan seorang muslim

Pengerjaan cukup lama karena tertunda dengan adanya pandemi, namun penundaan membuat persiapan menjadi lebih panjang, yaitu selama tiga tahun untuk proses pembuatan batiknya.

Sedang untuk proses produksi dari busana itu sendiri cukup cepat hanya memakan waktu selama tiga bulan.

Di Kota Kudus, popularitas batik sudah menjadi komoditas di tahun 1500an, dan eksistensi kian berkembang utamanya pada tahun 1935 hingga dekade 1970-an.

Baca Juga: Dorong Ketahanan Pangan, PWM DIY Akan Dirikan 50 TokoMu dan Distribution Center Besar

Pada perkembangannya, Batik Kudus mulai mengalami kemunduran pada tahun 1980-an, ditandai dengan semakin menurunnya jumlah pengrajin batik lantaran kemunculan batik printing dengan proses pembuatan yang lebih cepat dan harga lebih murah.

Sejak tahun 2010, Bakti Budaya Djarum Foundation melakukan program pembinaan kepada para pengrajin Batik Kudus dan menghidupkan kembali para pengrajin yang tadinya telah beralih profesi, serta memupuk generasi baru penerus kerajinan Batik Kudus.

Di tahun 2015, Bakti Budaya Djarum Foundation mulai berkolaborasi dengan desainer Denny Wirawan untuk mengangkat Batik Kudus dengan sentuhan unik dan inovatif. *

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

PPDI Merah Putih Ingin Berpatisipasi MBG dan KDMP

Minggu, 21 Desember 2025 | 18:00 WIB
X