HARIAN MERAPI-Warga di wilayah terdampak Kekeringan dipastikan sudah mendapat bantuan air bersih. Pemkab Sukoharjo tetap melakukan pemantauan penuh dan meminta laporan perkembangan kondisi warga setiap hari dengan melibatkan pemerintah desa.
Tercatat sampai sekarang ada tujuh dari total 17 desa rawan kekeringan berada di Kecamatan Tawangsari, Weru dan Bulu.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo Ariyanto Mulyatmojo, Sabtu (2/9) mengatakan, Pemkab Sukoharjo sudah menerapkan status siaga kekeringan dampak musim kemarau akibat pengaruh fenomena alam El Nino.
Kesiapsiagaan sudah dilakukan sejak Agustus lalu bersamaan dengan awal puncak pertama peningkatan panas ekstrim akibat fenomena alam El Nino. Kesiagaan masih berlanjut sekarang pada September karena diperkirakan pada bulan ini suhu udara tinggi.
Pemkab Sukoharjo melakukan kesiapsiagaan dalam menghadapi puncak musim kemarau dengan melakukan pemantauan penuh. BPBD Sukoharjo sudah turun mengecek kondisi sumur warga khususnya di 17 desa rawan kekeringan.
Pengecekan dilakukan setiap hari oleh petugas dengan melibatkan pemerintah desa setempat. Hal ini dilakukan untuk memastikan kondisi sumur warga apakah masih menyimpan cadangan air atau sudah kering.
"Debit air bersih di sumur warga diketahui terus berkurang dan kami pantau setiap hari. Pertama karena air bersih itu digunakan warga setiap hari dan Kedua, tidak ada hujan untuk mengisi air bersih di sumur warga. Saat kering warga jelas kesulitan dan butuh bantuan. Karena itu langsung dilakukan distribusi air bersih melibatkan pihak terkait," lanjutnya.
Data BPBD Sukoharjo diketahui wilayah rawan kekeringan tinggi di Kecamatan Weru meliputi Desa Karangtengah, Desa Karangwuni, Desa Krajan, Desa Jatingarang, Desa Karanganyar, Desa Alasombo, Desa Karangmojo, Desa Weru, Desa Karakan, Desa Tegalsari, Desa Tawang dan Desa Ngreco. Wilayah Kecamatan Bulu kerawanan kekeringan tinggi di Desa Kamal, Desa Kunden, Desa Puron. Sedangkan di Kecamatan Tawangsari wilayah rawan kekeringan tinggi di Desa Watubonang dan Desa Pundungrejo.
Baca Juga: Tunggu penetapan DCT, KPU Sukoharjo terima aduan ada bacaleg yang mendaftar dari dua parpol berbeda
BPBD Sukoharjo mencatat ada empat desa di tiga kecamatan yang diketahui sudah mengalami kekeringan dampak musim kemarau sampai akhir Juli 2023 lalu. Sedangkan perkembangan data pada pertengahan Agustus 2023 ini wilayah terdampak kekeringan akibat kemarau meluas setelah ada penambahan jumlah desa total menjadi tujuh desa.
Cuaca panas mengakibatkan warga kekurangan air bersih dan terpaksa meminta bantuan ke Pemkab Sukoharjo. Data BPBD Sukoharjo diketahui sampai akhir bulan Juli 2023 wilayah terdampak kekeringan akibat kemarau El Nino meliputi Desa Kamal Kecamatan Bulu, Desa Jatingarang Kecamatan Weru, Desa Alasombo Kecamatan Weru dan Desa Watubonang Kecamatan Tawangsari. Warga di empat desa di tiga kecamatan tersebut sudah mengalami kekurangan air bersih sejak bulan Juli lalu.
Sedangkan pada Agustus 2023 ini jumlah desa terdampak kekeringan bertambah. Tiga desa tambahan tersebut yakni, Desa Kunden Kecamatan Bulu, Desa Pundungrejo Kecamatan Tawangsari dan Desa Weru Kecamatan Weru.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Scorpio 3 September 2023: mempertimbangkan membuat komitmen cinta yang lebih besar
Ratusan Kepala Keluarga (KK) di tujuh desa di tiga kecamatan di Kabupaten Sukoharjo kekurangan air bersih dampak musim kemarau. Jumlah KK kekurangan air bersih diperkirakan terus bertambah seiring puncak fenomena alam El Nino atau peningkatan suhu udara para Agustus dan September. Cuaca panas juga sangat mempengaruhi penurunan debit air sumur warga.