Manfaat yang dapat diraih, antara lain dapat dijadikan ajang untuk melatih mental burung-burung kesayangan dan sewaktu-waktu bisa diikutkan lomba.
“Selain untuk melatih mental burung anggungan yang diharapkan bisa diikutkan lomba, manfaat penting lainnya, seperti dapat menjadi ajang silaturahmi, mempererat persaudaraan hingga bertukar pengalaman seputar perawatan anggungan,” terangnya.
Saat ini, sebut Pak Gendut, latihan bersama perkutut lokal di lapangan belakang rumahnya semakin banyak diminati.
Sedangkan puter sedang ada penurunan, namun ia yakin penggemar puter masih tetap memelihara puter-puter kualitas bagus.
Baca Juga: Ini destinasi wisata bertema pecinan yang direkomendasi untuk mengisi hari libur Imlek
“Semoga latihan bersama hingga lomba puter akan ramai lagi, misalnya saat musim kemarau mendatang. Saat ramai, latihan bersama maupun lomba puter dapat dilaksanakan pagi, siang bahkan malam hari,” urainya.
Boidi asal Bantul menambahkan, tak jarang burung anggungan seperti perkutut, puter dan derkuku saat di rumah bermental bagus serta rajin manggung (bersuara), namun, ketika dibawa ke lapangan (bertemu anggungan-anggungan lain) belum tentu bermental bagus.
“Dengan dilatih, mulai dari dibawa dari rumah hingga di lapangan dan bertemu anggungan lain, diharapkan bisa berdampak bagus bagi burung-burung yang disiapkan untuk bisa ikut lomba,” tandas Boidi.
Adapun jenis burung anggungan yang dipelihara di kompleks rumahnya, yaitu puter, derkuku dan perkutut.
Baca Juga: Rumah dinas Kapolda Papua terbakar, ada apa ?
Khususnya perkutut, antara lain ada jenis perkutut lokal dan hasil silangan antara Bangkok dan lokal.
“Beberapa agenda lomba perkutut lokal bergengsi sudah terjadwal untuk 2023 ini. Kalau latihan bersama anggungan seperti puter hingga perkutut, kalau tak terjadwal bisa sifatnya spontan, misal janjian lewat handphone,” bebernya.*