HARIAN MERAPI - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengunjungi resort glamping, Arkamaya Sembung, yang berada di Gamping Sleman, Sabtu (1/9/2022).
Kunjungannya itu dalam rangka perhelatan akbar ASEAN Tourism Forum 2023 yang puncaknya digelar, Januari 2023 di Yogya. Diharapkan sarana akomodasi pendukung di Yogya benar benar siap untuk menerima delegasi forum itu.
"Kunjungan ini salah satu bagian dari persiapan ATF atau ASEAN Tourism Forum Januari 2023 mendatang di Yogyakarta," kata Sandiaga Uno.
Dalam kunjungannya itu, Sandiaga mengaku terkesima dengan inovasi layanan akomodasi kekinian yang bertumbuh di pinggiran Yogya. Modal Yogya yang kunjungan wisatanya kini sudah pulih 80 persen.
Maka, ia menyakini bisa mempersiapkan lebih matang agenda internasional itu. Sebab forum ATF ini jika dilihat dari skala perhelatannya seperti G20 dan The World Conference on Creative Economy, skalanya sama besarnya.
"Peserta ATF 2023 berasal dari pejabat negara dan menteri pariwisata negara peserta. Perwakilan dari kementerian tingkat Asean dan negara sahabat. Pusat acara di Candi Borobudur, Candi Prambanan dan juga di JEC," jelasnya.
Pihaknya ingin ATF ini dipersiapkan matang sehingga menghasilkan pengalaman dan kenyamanan bagi para traveks. Nantinya juga akan ada traveks satu tempat expo untuk para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif.
Sandiaga menambahkan, layanan akomodasi glamping yang menyebar ke pinggiran kota seperti Arkamaya. Menjadi bagian ekosistem yang akan mendukung keberadaannya selain desa-desa wisata dan juga UMKM di Yogya.
"Akomodasi juga perlu mempertimbangkan aspek ecotourism, dekat dengan alam. Arkamaya glamping ini pendekatannya berbasis keberlanjutan lingkungan, pohon-pohon tidak ditebang," katanya.
Baca Juga: Uskup Agung Semarang terimakan Sakramen Krisma 137 orang di Gunungkidul
CEO Arkamaya Sembung Bryan Yoga Kusuma mengatakan fasilitas akomodasi yang disiapkan menyambut ATF 2023 selain glamping, ada juga rumah kayu. Konsepnya tiny house atau semacam pengalaman tidur di tengah hutan.
"Untuk glamping kami bagi dua, deluxe dan superior. Konsep kami lebih ke ecotourism, dekat dengan alam dan pagi hari pun pengunjung bisa melihat sunrise," tandasnya.
Untuk bisa menikmati hunian ini, pengunjung harus merogoh kocek mulai Rp 880 ribu hingga Rp 990 ribu per malamnya. Peningkatan pengunjung saat weekend saat ini 70-80 persen, sedangkan weekdays 50-60 persen. *