SLEMAN, harianmerapi.com - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) kerja sama Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA Yogyakarta memberikan pelatihan pemasaran desa wisata digital.
Salah satu destinasi wisata yang disasar yaitu Desa Wisata Garongan, Kalurahan Wonokerto, Turi, Sleman.
Agenda ini merupakan salah satu program unggulan dalam pendampingan desa wisata yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi bagi pengelola desa wisata.
Baca Juga: Dispar DIY Adakan Lomba Desa - Kampung Wisata dan Homestay 2022 sebagai Upaya Memotivasi Masyarakat
Koordinator pendamping Desa Wisata Garongan, Hary Hermawan menyampaikan, pelatihan telah dilaksanakan 16 Februari 2022.
Acara ini merupakan salah satu program unggulan dalam pendampingan Desa Wisata Garongan yang sudah dimulai sejak 8 Februari 2022 dan berakhir pada 22 Februari 2022.
Menurut Hary, persaingan bisnis pariwisata semakin kompetitif.
Baca Juga: Dukung Kampung Wisata Jogja, Nippon Paint Warnai Kampung Kali Code 1001 Jetisharjo
Oleh karena itu, desa wisata harus memiliki strategi jitu dalam memenangkan persaingan dengan destinasi wisata lain khususnya menarik kunjungan wisatawan.
"Kunci dari sebuah bisnis adalah bagaimana menghasilkan pemasukan sebesar-besarnya dengan modal seminimal mungkin, termasuk dalam hal pemasaran," kata Hary di Desa Wisata Garongan, Selasa (22/2/2022).
Pemasaran digital dianggap sebagai solusi dalam menjawab tantangan zaman saat ini.
Baca Juga: Ini Jenis Kelamin, Berat Badan dan Ukuran Panjang Bayi Aurel Hermansyah yang Baru Dilahirkan
Berbeda halnya dengan pemasaran konvensional yang memanfaatkan media cetak, pemasaran digital memberikan skala ekonomi yang lebih besar karena tidak terikat ruang dan waktu.
Dijelaskan Hary, pemasaran digital juga relatif lebih murah karena saat ini banyak sekali pilihan media sosial yang dapat dimanfaatkan untuk memasarkan produk wisata seperti Facebook, Instagram, YouTube, TikTok dan lainnya.