Dispar DIY Bakal Tutup Objek Wisata Pelanggar Protokol Kesehatan dan Timbulkan Klaster

photo author
- Kamis, 9 Desember 2021 | 16:24 WIB
Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo.  (Foto: Wulan Yanuarwati)
Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo. (Foto: Wulan Yanuarwati)

JOGJA, harianmerapi.com - Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) DIY, Singgih Raharjo menegaskan akan menutup objek wisata yang melanggar ketentuan protokol kesehatan Covid-19 dan menimbulkan klaster baru.

"Tentang pelanggaran sudah diatur sendiri itu komitmen kita kalau ditemukan ada klaster di satu tempat wisata pasti kita lakukan tindakan penutupan sementara," ujarnya, Kamis (9/12/2021) di Kantor Gubernur DIY.

Meski begitu, Singgih berharap tidak ada penularan Covid-19 di tempat wisata apalagi sampai membuat klaster baru.

Baca Juga: PPKM Level 3 Batal Saat Nataru, Sultan Hamengkubuwono X Tutup Objek Wisata yang Ada Penularan Corona

Dia menerapkan sistem reservasi tiket wisata sehingga wisatawan dapat dibatasi jumlah kuotanya.

"Kita berharap tidak ada (penularan) ya karena kita sudah ada SDM sendiri untuk penanganan protokol kesehatan dan juga dengan sistem reservasi dan pembelian tiket secara online," jelasnya.

Secara teknis, Singgih menyebut upaya yang dilakukan untuk mengontrol wisatawan saat libur Nataru setelah PPKM level 3 dibatalkan oleh pemerintah, yakni melalui aplikasi dan tim monitoring.

Baca Juga: Persiapan Re-opening, Dinpar DIY Beri Pendampingan Desa Wisata di 5 Kabupaten dan Kota

"Pertama kita lakukan dengan dashboard di (aplikasi) Visiting Jogja, kita bisa memantau pergerakan wisatawan di masing-masing destinasi wisata. Kedua kita terjunkan tim monitoring kerjasama dengan tim di kabupaten," jelasnya.

Dia juga meminta agar setiap objek wisata di Jogja memaksimalkan aplikasi PeduliLindungi dari Kemenkes. Di sisi lain juga meminta kerjasama dari wisatawan yang datang ke Jogja patuh terhadap protokol kesehatan Covid-19.

Baca Juga: PPKM Level 3 Batal Saat Nataru, Ini Imbauan Gubernur DIY Sri Sultan HB X

"Semoga kerjasamanya dengan wisatawan baik ya, jadi wisatawan sudah membiasakan diri dengan protokol kesehatan dan persyaratan perjalanan penting. Apakah itu swab antigen, saya kira itu perlu diterapkan kembali," jelas Singgih. *

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X