JOGJA, harianmerapi.com – Selain mempunyai hobi hobi teater, sebagian pengurus dan anggota Teater Wanita Ngunandhika (WN) punya hobi melukis. Salah satu yang punya hobi melukis dan teater, yaitu Hj Nuri Isnaini yang punya profesi sebagai guru TK sekaligus kepala sekolah TK Pertiwi 20 di kawasan Kasihan Bantul.
Dari hobi melukis, ia sudah menghasilkan beberapa karya lukis abstrak dengan media kanvas dengan beberapa ukuran. Adapun karya lukisannya yang diikutkan dalam pameran untuk menyemarakkan pemutaran film pendek Kerudung Truntum Sang Dalang (KTSD), belum lama ini, yaitu berjudul Universal Love.
Ada beberapa inspirasi penting, sehingga ia membuat lukisan tersebut, antara lain cinta harus menyeluruh, memiliki dasar yang kuat dan kokoh. Cinta kepada sesama manusia harus dijaga serta ada kasih sayang.
“Cinta kepada alam harus dijaga kelestariannya agar memancarkan keindahan. Cinta yang hakiki adalah kepada Yang Maha Pencipta, yang mencipta jagat raya beserta isinya serta tempat kita kembali. Ini kalau menurut saya,” papar Hj Nuri.
Hobi melukis, sebutnya, sudah sejak remaja, yakni senang corat-coret di kanvas berupa lukisan dengan aliran abstrak. Pasalnya, hobi melukis serta menikmati seni lukis termasuk bagian dari suka keindahan.
Bahkan dalam Hadist Riwayat Muslim disebutkan, bahwa Allah Maha Indah dan mencintai keindahan. Arti dari Hadist tersebut sebagai berikut: “Sesungguhnya Allah Maha Indah dan mencintai keindahan.”
Sedangkan hobi teater sudah dijalani sejak, ia masih SMA. Dalam perjalanannya, bisa bertemu dengan beberapa wanita yang sama-sama senang seni teater lalu mendirikan Teater WN. Kelompok teater ini sudah pernah pentas di berbagai daerah, dan biasa menjalin kerja sama dengan beberapa pihak.
“Ketika WN akan memproduksi film pendek KTSD saya mendapat amanah menjadi sutradara. Ini pengalaman pertama saya di bidang film, karena sebelumnya pernah menjadi sutradara baru dalam pementasan teater,” terang Hj Nuri.
Lebih lanjut, ia mengaku merasa senang dan ada banyak pengalaman baru yang dapat diperoleh ketika menjadi sutradara film pendek. Termasuk ketika harus faham dan mendalami banyak karakter dari berbagai pemeran film.
“Mendapat kritik dari sana-sini tak masalah, saya tidak merasa sakit hati, tapi malah berterima kasih,” tuturnya.
Baca Juga: Pria Tendang Sesajen di Gunung Semeru Ditangkap di Bantul, Polisi Sebut Penyergapan Tanpa Perlawanan
Menurutnya, ada banyak hal yang dapat dirasakannya dalam proses pembuatan film KTSD yang tidak bisa diungkapkan semuanya. Ia pun sangat bersyukur, akhirnya film pendek KTSD bisa selesai dan ini sebagai sebuah karunia terindah dari Yang Maha Kuasa.
Pemutaran film pendek KTSD dibarengi konser musik orkestra mini, harinya pas dengan hari ulang tahun pimpinan Teater WN, Hj Yeni R. Ditambahkan, ia dan pengurus WN sangat berharap Teater WN bisa tetap terus berkarya dan mengembangkan ide - ide baru lebih cemerlang serta ada regenerasi secara bertahap.