Pameran Bertiga 'Kasak Kusuk' Tampilkan Karya Seni Lukis di G Print Making Art Studio untuk Saling Menguatkan

photo author
- Senin, 20 Desember 2021 | 10:38 WIB
Suasana Pameran Betiga 'Kasak Kusuk' setelah pembukaan dipadati pengunjung. (Foto: Teguh Priyono)
Suasana Pameran Betiga 'Kasak Kusuk' setelah pembukaan dipadati pengunjung. (Foto: Teguh Priyono)

harianmerapi.com - Perbincangan dalam ranah berkesenian, terlebih jagad seni lukis sering kali memunculkan banyak serentetan kisah panjang saling berkait.

Perbincangan menyangkut proses kreatif tentang karya, tentang konsep dan genre bahkan pilihan sikap hidup dalam menapaki profesi sebagai seniman lukis itu sendiri.

Pergulatan perbincangan inilah yang oleh Karte Wardaya, Watie Respati dan Sigit Handari diusung dalam tema Pameran Bertiga dengan tajuk "Kasak Kusuk".

Baca Juga: Cerita Misteri Mau Menggali Sumur Malah Diajak Bercinta Makhluk Halus Berwujud Perempuan Cantik

Pameran dibuka oleh Dr. Mike Susanto,M.A Kurator dan Dosen Seni Murni Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, Sabtu (18/12/2021) sore, di G Print Making Art Studio Ngampilan, Jalan Letjend Suprapto 60B Yogyakarta.

Sangat alamiah begitu ungkap Karte, perbincangan pro dan kontra terkain banyak hal di jagad seni lukis harus disikapi secara positif dan berjiwa besar.

Sebab hakekatnya adanya perbincangan atau Kasak Kusuk itu justru menjadi pertanda bahwa adanya pengakuan terkait dengan eksistensi diri. Sehingga Kasak Kusuk dalam kehidupan berkarya haruslah dipandang sebagai energi positif yang banyak memberikan power atau kekuatan untuk terus berkarya.

Baca Juga: Bukan Cinta Sejati 14: Resah Setelah Beberapa Tahun Pernikahan Belum Juga Punya Momongan

"Seperti selebriti, ada gula ada semut setiap berkerumun maka disitu ada kasak kusuk yang memperbincangkan. Itulah realitas dalam kehidupan berkesenian harus disikapi secara positif sebagai energi yang membangun," tuturnya kepada Merapi di sela persiapan pembukaan Pameran yang berlangsung selama 10 hari ke depan hingga 28 Desember mendatang.

Menurut Watie Respati pameran Kasak Kusuk ini adalah tiga jadi satu yang saling mendukung dan berbagi kebahagiaan bersama saling menguatkan dalam proses berkarya.

Meski pun secara konsep dan genre lukisan yang dianut berbeda, namun saling mendukung dan memberi support dalam terus berkarya inilah yang kemudian memunculkan perbincangan itu.

Baca Juga: Gambar Logo Peringatan Hari Ibu Terbaru 22 Desember 2021 Lengkap dengan Makna dan Arti Semboyan

"Sebagai insan seni aku menyadari tidak bisa hidup sendiri, sehingga kita butuh kritikan dukungan yang menguatkan nyali untuk terus berkiprah dalam kawah candradimuka seni rupa untuk terus berkarya dan berproses," ucap Watie.

Pelukis yang satu ini dijuluki Srikandi seni lukisnya Yogyakarta oleh banyak kalangan karena kegigihan semangatnya dalam memperjuangan para seniman lukis untuk bisa pameran bersama.

Kasak Kusuk dalam pandangan Sigit Handari, bisa jadi sebagai refleksi sikap sosial dan budaya dalam perbincanagan masyarakat kita.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X