food

Mengapa protein sangat penting untuk pertumbuhan anak, simak penjelasan dietisien dari RSCM Jakarta

Minggu, 28 September 2025 | 06:30 WIB
Arsip foto - Peserta menata menu pangan lokal serba ikan saat mengikuti lomba memasak di Banda Aceh, Aceh, Selasa (3/12/2024).  (ANTARA FOTO / Irwansyah Putra)



HARIAN MERAPI - Orang tua harus memperhatikan tumbuh kembang anak, jangan sampai kurang asupan protein.


Protein berperan penting dalam pertumbuhan anak, demikian menurut ahli gizi.


Dietisien dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Luthfianti Diana Mauludiyah, S.Gz, RD, menyampaikan protein pada menu makanan berperan penting untuk pertumbuhan anak.

Baca Juga: Jumbara dan Temu Karya PMI DIY, jiwa kerelawanan PMI harus terus diwariskan

Diana, saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Jumat, menjelaskan protein adalah salah satu makronutrien yang penting untuk tubuh karena berfungsi sebagai zat pembangun.

"Protein sebagai komponen utama pembentuk otot, tulang, kulit, rambut dan sangat penting untuk pertumbuhan pada anak, serta perbaikan jaringan yang telah rusak," kata Diana.

Protein berperan sebagai salah satu komponen pembentuk enzim dan hormon serta sumber energi selain karbohidrat dan lemak. Protein juga berperan sebagai salah satu pembentuk antibodi, yaitu zat kekebalan tubuh terhadap infeksi.

“Sebagai pembantu transportasi zat dalam tubuh misal hemoglobin (protein), sebagai transportasi oksigen ke seluruh tubuh,” tutur Diana.

Seseorang membutuhkan protein harian antara 10 hingga 15 persen dari total energi tubuh. Jika konsumsi sedikit melebihi kebutuhan protein harian, Diana menilai tidak berbahaya, namun, seseorang perlu memperhatikan kandungan lemak jenuh.

Baca Juga: Peruntungan Shio Naga besok Minggu 28 September 2025, jangan takut akan perubahan, terutama yang akan terjadi di lingkungan profesional

"Berisiko asupan lemak jenuh karena bahan makanan protein seringkali mengandung asupan lemak," kata Diana menjelaskan.

Protein terbagi ke dalam dua jenis yakni protein hewani yang berasal dari bahan makanan hewani dan protein nabati yang berasal dari tumbuhan. Dibandingkan dengan protein nabati, protein hewani lebih mudah diserap tubuh karena biovailabilitasnya lebih tinggi.

Kebutuhan protein hewani bisa diganti dengan yang nabati jika memang tidak tersedia.

"Jika harus mengganti dengan protein nabati karena alergi atau vegetarian maka harus dipastikan kandungan vitamin B12, zat besi, kalsium, vitamin D, asam lemak omega3," kata Diana.

Baca Juga: Ketua Abpednas Aditya Yusma apresiasi Prof Reda atas terobosan Jaga Desa, dinilai relevan di era keterbukaan informasi

Halaman:

Tags

Terkini