food

Ini pentingnya membatasi makanan manis, edukasi dimulai dari sini

Jumat, 12 September 2025 | 10:30 WIB
Ilustrasi - Siswa menunjukkan menu makanan saat uji coba program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SD Negeri Kepatihan Solo, Jawa Tengah, Jumat (10/1/2025). ( ANTARAFOTO/Maulana Surya)



HARIAN MERAPI - Dokter menyarankan untuk membatasi makanan manis karena dapat menimbulkan masalah kesehatan.


Lantas, dari mana memulainya untuk membatasi makanan manis ? Perlu edukasi, khususnya dari keluarga.


Guru besar bidang pangan dan gizi dari Institut Pertanian Bogor Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan MS mengatakan bahwa edukasi untuk meningkatkan pemahaman mengenai pentingnya pembatasan konsumsi makanan dan minuman manis sebaiknya dimulai dari keluarga.

Baca Juga: Pameran komputer Yogyakomtek bakal digelar lagi, simak lokasi dan jadwalnya

Menurut Prof. Ali, dalam hal ini orang tua bisa memulainya dengan memberi tahu anak jenis-jenis makanan yang lebih baik dikurangi atau dibatasi konsumsinya demi kesehatan.

"Membatasi makanan manis untuk anak-anak itu adalah merupakan tanggung jawab orang tua, oleh karena itu kita edukasi di level tingkat keluarga itu menjadi sangat penting, sehingga anak bisa menentukan sendiri mana makanan yang harus dibeli pada saat jajan dan mana yang tidak," katanya kepada ANTARA pada Kamis.

Dia mengemukakan bahwa orang tua bisa membuat kesepakatan dengan anak mengenai pengaturan waktu makan makanan atau minuman manis. Misalnya, makanan manis hanya boleh dikonsumsi pada akhir pekan atau tiga hari sekali.

"Jadi senyamannya anak dan senyamannya orang tua di dalam menerapkan, kapan bisa mengkonsumsi makanan manis," katanya.

Baca Juga: 64 Anak Hadapi Proses Hukum Buntut Demo Ricuh di Jatim, Emil Dardak Jelaskan Tujuannya Membina Bukan Menghukum

Prof. Ali mengemukakan bahwa konsumsi makanan atau minuman manis dalam kemasan tidak bisa sepenuhnya dihindari mengingat anak-anak bisa dengan mudah membelinya dengan harga terjangkau di lingkungan sekolah dan sekitarnya.

Namun, harapannya konsumsi makanan dan minuman manis anak-anak bisa dikurangi dengan meningkatkan pemahaman mereka mengenai masalah-masalah kesehatan yang bisa muncul akibat mengonsumsi makanan dan minuman manis secara berlebihan.

Makanan dan minuman manis dalam kemasan biasanya mengandung gula tambahan, yang jika dikonsumsi terlalu banyak bisa memicu berbagai masalah kesehatan.

Mengonsumsi makanan dengan kadar gula tambahan secara berlebihan bisa menyebabkan kenaikan berat badan serta obesitas, mengakibatkan kerusakan gigi, serta memicu peningkatan risiko diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.

Baca Juga: Peruntungan Shio Babi besok Jumat 12 September 2025, kisah cinta Anda mungkin akan menjadi berita

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa pemerintah sedang dalam proses menyiapkan ketentuan mengenai pelabelan kadar nutrisi seperti gula, garam, dan lemak pada produk makanan dan minuman.

Halaman:

Tags

Terkini