teknologi

Manfaatkan limbah tebu, pupuk organik Pucamadu - Guru Tani punya banyak manfaat untuk pertanian

Sabtu, 24 Mei 2025 | 21:00 WIB
Produk PT Senopati Agung Semesta manfaatkan limbah tebu jadi pupuk hayati majemuk. (MERAPI - WAHYU TURI K)

HARIAN MERAPI – Memanfaatkan limbah tebu dari pabrik Madukismo, PT Senopati Agung Semesta menghadirkan pupuk hayati majemuk antara lain Pucamadu, Guru Tani, Bio Ratu, dan Bio-XL.

Inovasi ini dirancang untuk menjawab pertanian modern yang kerap bergantung pada pupuk kimia.

Tim Edukasi & Konsultasi Guru Tani, Tobias Santoso mengatakan jenis pupuk ini memiliki kandungan utama makhluk hidup berupa bakteri organik yang membawa banyak manfaat untuk tanaman, seperti membantu tanaman menyerap nutrisi lebih banyak, menggemburkan tanah, dan merawat tanaman agar lebih kebal terhadap hama.

 Baca Juga: Kasus Hanan Land, Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Sertifikat Tanah Kavling Korban Digadaikan Tersangka

Pupuk organik ini ditawarkan ke para petani untuk menyeimbangkan penggunaan pupuk kimia dengan bahan organik.

Sebab, terkadang petani lupa akan pentingnya menambah bahan organik dalam produksi pertanian.

Apabila petani terlalu banyak menggunakan pupuk kimia akan mengakibatkan berbagai dampak buruk seperti tanah yang tidak subur, pertumbuhan tanaman yang terhambat, hingga mudah terserang hama.

“Banyak petani tertarik karena tergantung sama kimia. Tidak bisa dibilang kimia itu jelek, tapi harus diimbangi dengan pupuk organik dengan kandungan bakteri-bakteri organik, salah satunya Pucamadu ini,” kata Tobias.

 Baca Juga: Tim Kurator Mendapat Penawaran Sewa Aset Pailit PT Sritex, Siap Pekerjakan Eks Karyawan

Ia menyampaikan bahwa pupuk-pupuk ini diformulasikan ke berbagai komoditas tanaman, mulai sayur-sayuran, hingga tanaman perkebunan seperti buah-buahan, kakao dan sawit.

Ia mengklaim dengan menggunakan pupuk ini dapat menghemat biaya produksi pertanian dari pupuk kimia hingga 50%.

Hal ini ini menjadi jalur alternatif bagi petani agar dapat menghasilkan produk pertanian yang maksimal di tengah kondisi harga pupuk yang kian mahal dan kesulitan akses untuk mendapatkan pupuk bersubsidi.

“Tujuan Pucamadu kan untuk mengimbangi pupuk kimia ya, jadi kalau petani memakai pupuk Pucamadu bisa menghemat penggunaan pupuk kimia hingga 50%. Jadi kalau petani pakai Pucamadu dicampur dengan pupuk kimia yang dosisnya 50 % dari biasanya khasiatnya sama seperti kalau mereka pakai 100% kimia,” jelasnya.

 Baca Juga: Demi Gaya Hidup, Perempuan Muda Melakukan Pencurian Perhiasan dan Uang Milik Tetangga di Pakem Sleman

Manajer Pemasaran PT Senopati Agung Semesta, Alvin Wicaksono mengatakan bahwa pupuk-pupuk ini diproduksi mengikuti siklus panen tebu. Setelah panen tebu, limbah akan disisihkan untuk diolah menjadi pupuk organik.

Halaman:

Tags

Terkini