Ditambahkan Endy, inovasi tersebut diharapkan dapat mengatasi tantangan utama yang dihadapi UMKM dalam menjual jadah tempe sebagai oleh-oleh khas Sleman maupun DIY.
“Dengan menggunakan metode pengemasan retort, jadah tempe maupun jadah abon tempe akan dapat lebih awet, sehingga dapat dipasarkan secara lebih luas dan dapat membantu meningkatkan daya saing produk lokal di pasar modern,” tegasnya.
Salah satu peserta pelatihan kegiatan tersebut, Menuk mengungkapkan, ia dan segenap peserta pelatihan bisa memperoleh banyak tambahan ilmu dan wawasan yang bermanfaat.
Baca Juga: Desa Wisata Brayut Pandowoharjo Sleman Cocok Dijadikan Tempat Kegiatan Field Trip, Ini Alasannya
“Sangat membantu kami, sebab sebelum ikut kegiatan ini belum tahu fungsi mesin retort yang dapat digunakan untuk lebih mengawetkan daya simpan jadah tempe maupun jadah abon tempe,” paparnya. *