Sambil menikmati MBG anak bisa belajar pola makan bergizi seimbang, begini saran ahli gizi

photo author
- Selasa, 22 Juli 2025 | 10:00 WIB
Sejumlah siswa Sekolah Rakyat menyantap makan siang bergizi gratis (MBG) di Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 10, Jakarta, Selasa (15/7/2025).  (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)
Sejumlah siswa Sekolah Rakyat menyantap makan siang bergizi gratis (MBG) di Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 10, Jakarta, Selasa (15/7/2025). (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

Dalam memastikan pendidikan gizi yang optimal di lingkungan sekolah, guru juga perlu memastikan kantin di sekolah bisa ikut terlibat. Setidaknya dengan tidak menjual maupun mempromosikan makanan kemasan dan berpengawet.

Dokter Tan juga mengusulkan kepada pemerintah untuk mendukung pendidikan gizi yang optimal ada baiknya otoritas terkait bisa melakukan pembatasan iklan terhadap produk yang menargetkan anak dan remaja aktif mengonsumsi produk ultraproses.

Menurutnya iklan-iklan tersebut kerap menimbulkan pemahaman keliru yang akhirnya menjauhkan upaya pangan sehat terbentuk dari keluarga.

Baca Juga: Singgung ‘Kabur Aja Dulu’ di Kongres PSI, Prabowo: Ini Rekayasa, Koruptor-koruptor Itu yang Biayai

"Sudah waktunya memberi batasan-batasan iklan yang mendorong anak dan remaja menjadi konsumen aktif produk ultraproses yang berisiko menggeser pangan sehat. Semakin banyak iklan produk makanan dan minuman tinggi gula garam lemak bersliweran bukan hanya di media cetak dan elektronik tapi juga media sosial," katanya.

Sebelumnya, diberitakan Badan Gizi Nasional (BGN) mengusulkan kepada Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) untuk menjadikan pendidikan gizi sebagai bagian dari kurikulum sekolah.

"Hal ini sudah disampaikan kepada Kemendikdasmen. Tujuan utama dari langkah ini adalah menciptakan generasi Indonesia yang sehat, cerdas, dan berdaya saing," kata Dewan Pakar Bidang Gizi BGN, Ikeu Tanziha di Jakarta, Sabtu (19/7).

Ia menyatakan bahwa edukasi gizi yang terstruktur dan terintegrasi di lingkungan sekolah sangat penting dalam membentuk pemahaman komprehensif tentang nutrisi sejak usia dini.*

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X