Galon polikarbonat aman untuk wadah air minum, ini bukti penelitiannya

photo author
- Rabu, 16 Juli 2025 | 11:00 WIB
Ilustrasi - Pemeriksaan mutu galon polikarbonat untuk air siap minum.  (ANTARA FOTO/Teresia May)
Ilustrasi - Pemeriksaan mutu galon polikarbonat untuk air siap minum. (ANTARA FOTO/Teresia May)



HARIAN MERAPI - Masih ada anggapan sebagian masyarakat bahwa galon polikarbonat tidak aman dijadikan wadah air minum.


Anggapan tersebut sangat keliru, karena berdasar penelitian, galon polikarbonat aman untuk wadah air minum.


Sejumlah penelitian ilmiah membuktikan secara tegas bahwa tidak ditemukan migrasi Bisphenol A (BPA) dari galon guna ulang berbahan polikarbonat (PC) ke dalam air minum yang dikonsumsi masyarakat.

Baca Juga: Nikita Mirzani Batal Tuntut Rp100 Miliar dari Reza Gladys, Pengacara Sebut Gugatan Wanprestasi Dicabut: Ini Strategi

"Dari penelitian yang kami lakukan, kami tidak mendeteksi (non-detected/ND) BPA di semua sampel air minum dalam kemasan (AMDK) yang diuji," kata Kepala Laboratorium Teknologi Polimer dan Membran ITB Akhmad Zainal Abidin dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa.

Akhmad mengatakan sejauh ini ada beberapa penelitian yang dilakukan dengan beragam metode guna membuktikan migrasi BPA dari galon PC ke air konsumsi.

Salah satunya dilakukan oleh ITB terhadap empat merek air minum galon ternama di Bandung untuk mengedukasi masyarakat mengenai kualitas dan keamanan AMDK yang berbasis pada serangkaian uji ilmiah yang ketat, terpercaya, dan independen.

Penelitian dilakukan menggunakan alat ukur canggih yang dikenal memiliki ketepatan akurasi yakni HPLC, dengan nilai Limit of Detection (LoD) sebesar 0,0099 mikrogram per liter (mcg/L). Sedangkan, menurut Peraturan BPOM Nomor 20 Tahun 2019, ambang batas maksimum migrasi BPA dalam wadah penyimpanan adalah 600 mikrogram per liter (0,6 ppm).

Baca Juga: Peruntungan Shio Ayam besok Rabu 16 Juli 2025, jangan menceritakan rahasia Anda kepada siapa pun, karena Anda mungkin akan menyesali kecerobohan itu

Penelitian tersebut mengikuti metode uji baku keamanan dan kualitas air minum nasional dan internasional, baik standar dari BPOM, SNI, Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes), maupun American Public Health Association (APHA), dengan menggunakan detail analisis kimia dari Association of Official Analytical Chemist International (AOAC).

Penelitian yang dilakukan Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali dan Universitas Muslim Indonesia (UMI) di Sulawesi Selatan juga tidak menemukan migrasi BPA dari galon PC ke air minum.

Ketua Program Studi Studi Kimia UIM, Endah Dwijayanti menyebut penelitian dilakukan dengan mengumpulkan beberapa sampel galon guna ulang polikarbonat dari lima titik di lima kecamatan di Makassar lalu diuji kandungan BPA-nya.

Pengujian migrasi BPA dilakukan terhadap galon polikarbonat baik yang terpapar dan tidak terpapar sinar matahari langsung. Hasilnya, tidak ditemukan migrasi BPA dari galon ke dalam air. Artinya penggunaan galon polikarbonat sebagai kemasan air masih aman.

Baca Juga: Penyuluhan MPLS Sekolah, Satbinmas Polres Sukoharjo Tekankan Bahaya Judi Online dan Radikalisme Sejak Dini

"Setelah dianalisis dengan instrumen GC-MS, hasilnya negatif, menunjukkan tidak ada kandungan BPA yang terdeteksi dalam air galon tersebut," kata dia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X