HARIAN MERAPI - Apa yang harus dipersiapkan ketika kita hendak mendaki gunung agar aman dan lancar ?
Persiapannya tak hanya fisik, tapi juga terkait gizi atau asupan makanan.
Demikian disampaikan Dokter Spesialis Gizi Klinik dari Universitas Indonesia, dr. Pande Putu Agus Mahendra, M.Gizi, Sp.GK, ketika dihubungi ANTARA di Jakarta, Selasa.
Baca Juga: Ini yang harus diketahui ibu hamil, jangan lupa konsumsi asam folat, ini manfaatnya
Ia menegaskan bahwa kesiapan fisik dan pola makan seimbang menjadi faktor krusial sebelum melakukan aktivitas wisata ekstrem seperti mendaki gunung.
"Indikator utama di tingkat kebugaran tubuh, seperti tanda vital di tekanan darah, denyut jantung, dan juga faktor pemulihan tubuh," kata dr. Pande .
Ia menegaskan pentingnya menakar kondisi tubuh secara menyeluruh sebelum melakukan pendakian.
Selain indikator utama tersebut, pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh atau medical check-up juga sangat disarankan, terutama bagi pendaki pemula.
Baca Juga: Timnas Putri Indonesia Kontra Pakistan Malam Ini, Bisakah Garuda Pertiwi Pesta Gol?
Menurut dia, medical check-up sangat penting untuk mengetahui batasan kemampuan tubuh karena pada saat pendakian gunung, akan ada perubahan tekanan udara, kelembapan, kadar oksigen, dan kondisi lainnya yang membutuhkan adanya respons tubuh.
Terkait batasan usia atau kondisi medis tertentu, dr. Pande menjelaskan bahwa selama kondisi tubuh bugar, tidak ada gangguan pada curah jantung dan fungsi ginjal, serta sudah menjalani proses latihan fisik terkontrol, maka aktivitas mendaki tetap dapat dilakukan.
Anggota tim Monev Medis dan Nutrisi Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) itu merekomendasikan latihan fisik seperti latihan sistem kardiovaskular dan weight training, yang idealnya dimulai tiga bulan sebelum pendakian.
Selain itu, ia juga menekankan pentingnya memperhatikan pola makan dengan gizi seimbang, serat larut, serta karbohidrat kompleks berpati sebagai sumber energi.
Baca Juga: Ombudsman DIY Temukan Dugaan Manipulasi Jalur Afirmasi SPMB SMA/SMK
Sementara itu, ia menyarankan untuk menghindari makanan berfermentasi.