Bagi tamu yang ingin bermalam dan merasakan nuansa pedesaan serta lebih lama dalam belajar jamu, sudah disediakan beberapa pilihan homestay di Dusun Kiringan.
Untuk itu Lurah Canden, Beja SH MHLi berharap, wisata air packrafting ini tidak hanya menghadirkan aktivitas fisik namun juga pengalaman menyeluruh untuk menyegarkan tubuh dan pikiran serta menjadi wisata kebugaran.
"Dengan packrafting ini tentunya dapat menyegarkan fisik melalui olahraga. Kedua, kita suguhkan pemandangan indah untuk menyegarkan mata. Selajutnya di rest area tersedia jamu khas Kiringan untuk kesehatan, serta diakhiri dengan aneka kuliner khas pedesaan,” ujarnya.
Untuk itu Bejo berharap pengembangan pariwisata secara kawasan juga akan melibatkan seluruh unsur yang ada di masyarakat.
Sehingga harapannya 3.000 keluarga rentan miskin yang ada di kalurahan Canden dapat terbantu terangkat derajat perekonomiannya.
Baca Juga: Kepala JNE Cabang Yogya Adi Subagyo Kembali Pimpin DPW Asperindo DIY Periode 2025-2029
Tak hanya berhenti sampai disitu, dengan adanya pengembangan pariwisata berbasis kawasan daerah aliran sungai yang dikemas dalam tema besar Wellness Tourism Packrafting, dampak lain yang muncul adalah terlaksananya penataan wilayah 15 pedukuhan di Kalurahan Canden.
"Di sepanjang daerah aliran sungai tersebut memiliki keunikan yang ke semuanya dapat ditonjolkan sebagai faktor pendukung," terangnya.
Sementara Kepala Dinas Kominfo Bantul, Bobot Ariffii' Aidin ST MT yang berkesempatan menjajal wisata packrafting bersama awak media sekaligus ikut mempromosikan potensi desa wisata di Canden.
Baca Juga: Mengenal Adeging Mangkunegaran, sebuah upaya untuk lestarikan budaya Indonesia
Dengan merasakan sensasi packrafting tersebut para pewarta dapat menyampaikan informasi wisata sedetail mungkin melalui medianya.
"Langkah ini sebagai salah satu kontribusi media massa terhadap pembangunan desa dan upaya dalam meningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat," terang Bobot.*