Hati-hati pasca Lebaran, perubahan pola makan bisa akibatkan gangguan metabolisme, begini untuk menghindarinya

photo author
- Rabu, 26 Maret 2025 | 12:30 WIB
Ilustrasi foto sajian makanan khas Lebaran.  (dailymoslem.com)
Ilustrasi foto sajian makanan khas Lebaran. (dailymoslem.com)



HARIAN MERAPI - Pola makan saat Lebaran biasanya berbeda dengan saat berpuasa.


Bila tidak dikelola secara hati-hati, bisa menyebabkan gangguan metabolisme.


Demikian diingatkan dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK-UI) Prof. Dr. dr. Em Yunir, SpPD-KEMD dalam diskusi daring di Jakarta, Selasa.

Baca Juga: Peruntungan Shio Kuda berlaku besok Kamis 27 Maret 2025, ini saatnya untuk membersihkan gigi


Ia menyatakan bahwa perubahan pola makan menjadi salah satu penyebab terjadinya gangguan metabolisme pada seseorang pasca Lebaran.

"Jadi ada kenaikan tekanan darah yang tidak terkendali, gula darah, terus berat badannya juga berlebihan sehingga semua ini berisiko untuk menambah risiko penyempitan atau sumbatan pada dinding pembuluh darah yang tentu ini kita tidak inginkan," kata Em.

Manajer Pendidikan dan Kemahasiswaan Program Dokter Spesialis dan Subspesialis FK-UI itu mengatakan selama berpuasa 30 hari tubuh mengalami penurunan berat badan, penurunan massa lemak hingga penurunan kolestrol total dan trigliserida.

Baik tekanan darah maupun kadar gula dalam darah juga terkontrol, sehingga rasa stres, depresi dan ansietas dapat berkurang.

Namun, setelah merayakan Lebaran banyak orang melupakan manfaatnya dan langsung memakan ragam santapan Hari Raya tanpa memperhatikan besar kalori yang masuk ke dalam tubuh. Contohnya, satu ketupat berukuran sedang mengandung 152 kalori, dengan 33,31 gram di antaranya merupakan karbohidrat.

Baca Juga: Beri Penyuluhan Hukum, Kapolsek Ngaglik Peduli Generasi Muda

Belum lagi ditambah dengan camilan manis seperti kue-kue tradisional atau minuman dingin yang ikut dihidangkan. Em menyebut kelebihan 500 kalori per hari bisa meningkatkan berat badan hingga 0,5 kilogram per minggu.

"Kalau kita tidak menjaga, kita tidak memperhatikan pola makan seperti itu, jangan sampai lonjakan-lonjakan pola makan yang berubah ini akan membawa dampak yang kurang baik," ujar dia.

Akibatnya, peluang untuk terkena penyakit gangguan metabolisme meningkat. Misalnya hipertensi, gula darah meningkat, obesitas hingga penumpukan kolesterol.

Banyaknya lemak yang menumpuk di pembuluh darah menyebabkan terjadinya penyempitan pembuluh darah dan akan berdampak pada sejumlah organ vital.

Baca Juga: Melalui Program Roda-Roda Ramadan, DAIKIN Salurkan Lebih dari 1.000 Paket Sembako

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X