Anak jangan diberi makanan tinggi gula saat mudik, ini alasannya menurut dokter

photo author
- Selasa, 25 Maret 2025 | 13:00 WIB
Anak tertarik makanan manis, ahli gizi peringatkan risiko obesitas.  (Foto Antara Bengkulu)
Anak tertarik makanan manis, ahli gizi peringatkan risiko obesitas. (Foto Antara Bengkulu)

Piprim menjelaskan bekal makanan yang mengandung protein hewani itu lebih baik karena membantu menstabilkan kadar gula dalam darah, memperbaiki jaringan tubuh dan memperkuat sistem imun anak hingga dapat memberikan rasa kenyang yang lebih lama di perjalanan.

"Jadi mohon pastikan hindari jajanan sembarangan, jangan mengonsumsi banyak gula dan lebih baik bawa makanan sehat dari rumah," ucap Piprim.

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan melalui Badan Kebijakan Transportasi (BKT) telah melakukan survei terkait potensi pergerakan masyarakat selama periode Lebaran tahun 2025.

Bekerja sama dengan Litbang Kompas, hasil survei menyebutkan bahwa potensi pergerakan masyarakat selama libur Lebaran tahun ini diprediksi mencapai 146,48 juta jiwa atau setara 52 persen dari total penduduk Indonesia.

Baca Juga: Jelang Kontra Bahrain, Marselino Ferdinan Ungkap Chemistry Pemain

​​​​Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi turut menyampaikan bahwa pihaknya memproyeksikan puncak arus mudik Lebaran tahun 2025 akan terjadi pada 28 Maret, dengan potensi jumlah pergerakan masyarakat sebanyak 12,1 juta orang dengan penerapan kebijakan Work From Anywhere (WFA/bekerja dari mana saja).

Hal lain yang disampaikan yakni puncak arus balik diprediksi terjadi pada H+5 atau 6 April 2025 dengan potensi jumlah pergerakan masyarakat sebanyak 31,49 juta orang.*

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X