Begini cara mendeteksi benjolan tiroid, bisa Anda praktikkan di rumah

photo author
- Kamis, 8 Agustus 2024 | 12:30 WIB
Ilustrasi bagian leher  (ANTARA/Pexels/Picas Joe)
Ilustrasi bagian leher (ANTARA/Pexels/Picas Joe)



HARIAN MERAPI - Masyarakat bisa melakukan deteksi benjolan teroid secara mandiri di rumah.


Caranya dengan berkaca untuk melihat ada tidaknya benjolan sambil meraba pada bagian leher.


Demikian disampaikan dokter spesialis bedah konsultan onkologi dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta dr. Erwin Danil Yulian Sp.B (K) Onk dalam diskusi mengenai penyakit tiroid yang diikuti via daring pada Rabu.

Baca Juga: Wapres Ma'ruf Amin Kagumi Gerabah Kasongan, Ini Alasannya

Ia mengatakan bahwa deteksi dini benjolan yang terbentuk pada kelenjar tiroid dapat dilakukan secara mandiri di rumah.


"Jika Anda ada benjolan di leher, yang bisa terlihat pada saat Anda berkaca, benjolannya biasanya di tengah, lihat sambil menelan apakah benjolannya ikut bergerak ke atas atau tidak. Kalau tiroid selalu ikut bergerak ke atas," kata dokter Erwin .

Menurut dia, benjolan pada leher paling sering disebabkan oleh dua hal. Benjolan pada leher bagian depan biasanya merupakan benjolan kelenjar tiroid, yang terjadi karena peningkatan atau penurunan fungsi hormon. Benjolan pada sisi kanan dan kiri leher dapat terjadi karena pembesaran kelenjar getah bening.

 

 Baca Juga: Saatnya untuk pergi keluar bersama pasangan Anda, simak ramalan cinta dan karir Libra dan Scorpio berlaku Jumat 9 Agustus 2024

Benjolan tiroid dapat muncul di bawah jakun pada pria. Jika saat berkaca atau meraba leher mengetahui kemunculan benjolan di area itu, maka sebaiknya segera menjalani pemeriksaan fisik dan ultrasonografi (USG) leher.

"Dokter pasti akan mengirim Anda periksa darah, yang kedua pemeriksaan USG, bisa dinilai padat atau cair, kalau padat apakah itu mencurigakan ke arah tumor ganas. Tapi, yang terbanyak tumor yang sifatnya jinak, dua itu saja yang diperiksa," kata dokter Erwin.

Ia menyampaikan bahwa dari sekitar 85 persen benjolan yang didiagnosis sebagai tumor tiroid, sebanyak 10 persen di antaranya jinak. Kalaupun tumor berubah menjadi ganas, tipenya tidak agresif dan tidak memiliki potensi penyebaran ke organ lain.

​​​​​​​Menurut dokter Erwin, penanganan kasus semacam ini bisa dilakukan dengan cara ablasi atau membakar tumor yang berupa padatan daging menggunakan alat endoskopi, atau memberikan obat untuk menekan pertumbuhan kelenjar tiroid yang sifatnya lunak.

Baca Juga: Peluang kerja yang bagus sedang menunggu Anda, simak ramalan cinta dan karir Leo dan Virgo berlaku Jumat 9 Agustus 2024

Ia mengatakan, tindakan operasi juga dapat dilakukan jika diagnosis sudah ditegakkan dan tumor tumbuh dengan cepat. Tindakan operasi mencakup pengambilan sampel kelenjar tiroid untuk memeriksa keganasan tumor.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X