Begini kondisi kelenjar tiroid yang membutuhkan pembedahan, ikuti petunjuk dokter

photo author
- Jumat, 12 Januari 2024 | 10:00 WIB
Arsip foto - Dokter memeriksa kesehatan warga saat di Stasiun Kalibaru, Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (7/3/2023).  (ANTARA FOTO/Seno)
Arsip foto - Dokter memeriksa kesehatan warga saat di Stasiun Kalibaru, Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (7/3/2023). (ANTARA FOTO/Seno)

HARIAN MERAPI - Dalam kondisi seperti apa kelenjar tiroid butuh pembedahan ?


Tidak setiap kondisi kelenjar tiroid membutuhkan tindakan pembedahan, ada pula yang hanya membutuhkan pengobatan.


Dokter Spesialis Bedah Onkologi Divisi Onkologi RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Dr. dr. Diani Kartini, SpB(K)Onk menjelaskan hal itu.

Baca Juga: WNI Terdampak Gempa di Ishikawa Jepang, Akses Masih Sulit dan Listrik Padam


Ia menjelaskan pentingnya kelenjar tiroid bagi tubuh dan kondisi-kondisi tertentu saat kelenjar tiroid memerlukan pembedahan.

“Kelenjar tiroid ini bisa memerlukan pengobatan itu ada beberapa keadaan, misalnya pembesaran kelenjar tiroid. Salah satunya, orang awam menyebutnya ‘gondok’ atau pembesaran kelenjar tiroid,” kata Diani saat gelar wicara daring yang diikuti dari Jakarta, Kamis.

Kelenjar tiroid itu suatu kelenjar yang berbentuk seperti kupu-kupu dan terletak di leher (ada dua). Kelenjar tiroid berfungsi untuk metabolisme tubuh, pertumbuhan dan perkembangan tubuh dan menjaga kesehatan jantung.

Baca Juga: Anies Ungkap Tiga Syarat untuk Membentuk Kabinet Sehat



Ada sejumlah kondisi saat kelenjar tiroid membutuhkan pembedahan, misalnya, pembesaran kelenjar tiroid, kelainan pada kelenjar tiroid, dan lainnya.

Kelainan pada kelenjar tiroid antara lain adalah hipertiroid dan hipotiroid. Kondisi hipertiroid terjadi ketika kelenjar tiroid menghasilkan terlalu banyak hormon tiroid dan sebaliknya, hipotiroid ketika kondisi ketika kelenjar tiroid tidak menghasilkan hormon tiroid yang cukup.

Kondisi di atas dapat disertai dengan sejumlah gejala, seperti hipertiroid yang membuat seseorang lebih banyak berkeringat, jantung berdebar-debar, mata melotot atau membesar, dan lainnya. Berlawanan dengan hipertiroid, kondisi hipotiroid biasanya memiliki gejala dengan badan terasa lemah, sulit buang air besar, dan lainnya.

“Rata-rata, pasien datang ke dokter dengan keluhan benjolan di leher, tetapi, kita harus cari tahu dulu apakah betul itu karena kelenjar tiroid yang membesar. Kalau saat menelan benjolannya bergerak, kemungkinan itu benar karena masalah pada kelenjar tiroid,” kata Diani.

Baca Juga: WhatsApp Hadirkan Fitur 'Sticker Maker' untuk Pengguna iPhone, Begini Cara Membuatnya

Pembesaran kelenjar tiroid dapat menjadi indikasi dari suatu penyakit, antara lain gangguan hormon yang dihasilkan kelenjar tiroid, penyakit autoimun, tumor, hingga kanker. Dokter akan mengadakan pemeriksaan lanjutan untuk menentukan penyakit tersebut.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X