HARIAN MERAPI - Program vaksinasi yang digulirkan pemerintah masih menghadapi kendala, antara lain terkait mitos efek samping.
Bahkan masih ada anggapan bahwa vaksinasi akan menyebabkan kematian.
Hal tersebut disampaikan Dokter Alfi Auliya MKM C.DCAP di media sosial yang dibagikan baru-baru ini.
Baca Juga: Selebgram Gaga Muhammad Ternyata Sudah Bebas Sejak 18 April 2024
Ia mengemukakan bahwa mitos mengenai efek samping vaksin masih menjadi salah satu tantangan dalam pelaksanaan vaksinasi di Indonesia.
Dalam acara diskusi kesehatan bersama Halodoc di Jakarta, baru-baru ini, dia menyampaikan bahwa masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian.
"Sebenarnya tidak ada penelitian valid bahwa vaksinasi bisa menyebabkan kematian," kata dokter yang sering membagikan konten edukasi kesehatan di media sosial itu.
Alfi mengatakan bahwa kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI) berupa demam atau nyeri di sekitar area yang disuntik wajar terjadi setelah vaksinasi.
Baca Juga: Polisi Ungkap Pembunuh Terekam CCTV Bawa Mayat dalam Koper di Hotel Bandung
Jika gejala-gejala semacam itu muncul setelah menjalani vaksinasi, maka pasien disarankan berkonsultasi dengan dokter agar bisa diberi obat pereda demam maupun nyeri.
Alfi menekankan pentingnya penyuntikan vaksin dilakukan oleh dokter agar sebelum menjalani vaksinasi pasien bisa diperiksa keadaan fisiknya, termasuk suhu badan serta riwayat penyakit dan alerginya.
"Itu adalah salah satu rangkaian untuk menandakan tubuh siap untuk divaksin, karena vaksin adalah komponen virus yang dilemahkan masuk ke tubuh. Jadi, kalau lagi enggak fit, demam, diare, batuk pilek, itu enggak boleh divaksinasi," ia menjelaskan.
"Kalau mau vaksin apapun, make sure (pastikan) tidak sedang sakit atau habis jajan sembarangan," katanya.
Baca Juga: Perebutan Tempat Ketiga Piala Asia U-23 2024, Pemain Irak Muntadher: Indonesia adalah Tim yang Kuat