HARIAN MERAPI - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno memaparkan jumlah kunjungan wisatawan manca negara (Wisman) ke Indonesia tahun 2023.
Menurutnya, jumlahnya telah terlampaui. Alasannya, jumlah wisman hingga Oktober 2023 sudah mencapai 9,49 juta kunjungan, sedangkan jumlah wisman tahun ini diperkirakan sekitar 8,5 juta kunjungan.
Kendati demikian, diperkirakan hingga akhir tahun 2023 jumlah wisman bisa tembus hingga 11 juta kunjungan. Sementara untuk tahun 2024, jumlah wisman diperkirakan akan mencapai 9,5 -14,3 juta kunjungan.
Baca Juga: Deklarasi pemilu damai, FJKR DIY komitmen ciptakan kondusivitas di Yogyakarta
"Tahun 2023 ini, jumlah wisman ke Indonesia tidak hanya bisa mencapai target, tetapi melampaui target yang ditetapkan," kata Sandiaga saat acara jumpa pera akhir tahun 2023 di Jakarta, Jumat (22/12).
Untuk perolehan devisa tahun 2023 mencapai 10,46 miliar dolar AS. Tahun 2024 diperkirakan akan mencapai 7,38 -13,08 miliar dolar AS, sedangkan kontribusi pariwisata terhadap PBD tahun 2023 mencapai 3,83 persen.
"Pada tahun 2024 diperkirakan akan mencapai 4,5 persen," ucapnya.
Sedangkan nilai tambah ekspor tahun 2023 mencapai Rp 1.050,44 triliun. Tahun 2024 diprediksi mencapai Rp 1.347 triliun. Sedangkan nilai ekspor produk ekonomi kreatif tahun 2023 mencapai 17,38 miliar dolar AS.
Baca Juga: Brigjen Pol Nurul Azizah dapat kado istimewa di Hari Ibu, apa itu?
Tahun 2024 diperkirakan akan mencapai 22,53 miliar dolar AS. Untuk wisatawan nusantara, tahun 2023 akan mencapai 688,78 juta pergerakan, dan tahun 2024 diperkirakan akan mencapai 1,25-1,5 miliar pergerakan.
Untuk jumlah tenaga kerja di sektor pariwisata mencapai 21,93 juta orang, tahun 2024 mencapai 22,08 juta orang dan jumlah tenaga kerja di sektor ekonomi kreatif mencapai 24,34 juta orang. Tahun 2024 diperkirakan 24,70 juta orang.
"Jadi jumlah tenaga kerja di dua sektor ini mencapai 45 juta orang," tandasnya.
Sementara terkait investasi, realisasi investasi tahun 2023, hingga semester I mencapai Rp 23,70 miliar atau setara Rp 1.601,28 juta dolar AS. Adapun investasi dari penanaman modal asing (PMA) mencapai 588,15 juta dolar AS, atau sekitar Rp 8,70 triliun.
Baca Juga: Akademisi Unand Tekankan Urgensi Lembaga Pengawas Koperasi dalam RUU Perkoperasian
Sementara investornya berasal dari negara Singapura dengan nilai investasi mencapai 166,13 juta dolar AS atau setara Rp 2.458,6 miliar. Hongkong dengan nilai investasi 116,27 juta dokar AS atau setara Rp 1.720,73 miliar.
"Juga ada India dengan nilai investasi 93, 63 juta dolar AS atau setara Rp 1.385,75 miliar," kata Sandi.