Obat untuk penyakit tersebut memang belum ada.
Di kampungku obat-obat yang digunakan adalah obat-obat herbal seperti kunyit, temu lawak, temu hitam, mengkudu dan gula aren.
Waktu itu orang-orang di kampungku masih banyak yang berfikir tradisional dan irasional.
Hal itu menyebabkan sulitnya untuk mengatasi wabah penyakit.
Keadaan kampung yang dilanda pagebluk itu sunyi senyap lebih-lebih di malam hari.
Orang-orang selalu diliputi rasa takut dan kawatir.
Hampir setiap hari ada orang yang meninggal dunia, yang sangat mengerikan itu sakitnya tidak lama,
sore sakit pagi meninggal dunia, pagi sakit sore meninggal dunia, malam sakit siangnya telah meninggal dunia demikian sebaliknya.
Petugas yang kerja di pekuburan tidak pernah berhenti.
Baru selesai membuat lubang kubur satu ada berita agar membuat kubur yang kedua karena ada orang yang meninggal lagi demikian seterusnya.
Pasar-pasar menjadi sepi di malam hari tidak ada orang yang berani keluar rumah.
Biasanya kalau saat bulan purnama banyak anak-anak yang bermain di luar rumah.
Pada waktu pagebluk itu meskipun bulan purnama tidak ada anak yang bermain keluar rumah.