Melalui proses yang tidak mudah, akhirnya saya mulai berjualan boba drink dan rujak es krim.
Booth container di atas, tepi jalan raya melayani boba drink. Sementara booth portbale di bawah, di teras
kantor melayani rujak es krim. Seorang karyawan saya gaji untuk membantu.
Jumat petang usai berjualan, saya membereskan dagangan dan perlengkapan dibantu Dinar. Hari Jumat adalah jatah libur rutin untuk karyawan. Kadang-kadang berdua dengan Dinar, kami tetap berjualan daripada bengong di rumah.
Baca Juga: Ciplukan Singkirkan Kolesterol Jahat, Flu dan Sakit Tenggorokan
Saya tengah menutup pintu dapur, lalu mendorong slot kunci ketika tiba-tiba pundak saya terasa ada yang menepuk. Tepukan yang aneh karena terasa seperti ada aliran listrik yang menelusup ke tulang.
Menyengat. Refleks saya menoleh tetapi tidak menemukan siapapun. Tiba-tiba angin dingin berhembus di sekitar saya. Gegas saya berlari keluar melalui pintu utama dengan wajah panik.
"Din, tadi kamu ke dapur terus menepuk pundak, mama?" Saya bertanya pada Dinar yang tengah duduk sambil bermain HP di teras.
"Tidak, Ma."
Kuduk saya langsung merinding. Untuk kembali masuk ke ruang utama, demi mengambil barang yang tertinggal saja, saya perlu menenangkan diri beberapa saat lamanya. (Dikisahkan: Endang S. Sulistiya)