Ternyata itu alamat sebuah makam.
Ketika dicek namanya, Pak Dukuh mengatakan orangnya sudah meninggal akibat kecelakaan beberapa tahun lalu.
Kakak Parjo bingung, namun tetap diantar Pak Dukuh ke makam.
Di sana ia melihat Parjo menuntun motornya, “Kenapa Jo?” tanya kakaknya.
Parjo mengatakan kehabisan bensin, karena berputar-putar mencari alamat pemesan tidak ketemu.
Ternyata yang dikelilingi Parjo adalah makam dimana pemesan dikubur. (Seperti dikisahkan Umiles_tari di Koran Merapi) *