Nando sudah sampai di ujung deretan kelas.
Tinggal satu belokan lagi maka ia akan sampai di asrama putra.
Tempat ia dan teman-teman menjalani pendidikan dan pelatihan selama hampir tiga minggu ini.
Beberapa kali Nando terlihat menguap.
Tiba-tiba pandangan mata Nando yang mulai berembun karena kacamata, menangkap sesosok bayangan hitam di dalam pos security yang berada di depan asrama putra.
Nando menurunkan kacamata untuk memastikan penglihatannya.
"Bapak sedang apa di sana?" tanya Nando dengan suara lantang.
Lelaki itu memang bukan tipikal penakut.
Ia masih bisa berpikir positif pada saat orang lain mungkin berpikir itu adalah hal di luar nalar.
Namun pertanyaan Nando hanya disambut embusan angin yang semakin menggigit kulit.
Nando berjalan perlahan mendekati sosok itu.
Sosok hitam itu dalam posisi duduk dan wajahnya membelakangi Nando.
Aroma melati menusuk tajam hidung Nando ketika posisinya tinggal tiga langkah lagi.