Pak Guru itu merasa aneh.
Di saat bukan hari libur kok ada ajakan gugur gunung, bersih- bersih lingkungan.
Sebagai warga baru dusun Semanten, Pak Dawuh tidak mengabaikan ajakan kerja bakti tesebut.
Tidak berfikir panjang dia mengambil pacul dan sapu lidi.
Terus saja bergabung dengan warga lainnya. Ternyata di sekitar rumah joglo kosong itu sudah banyak warga berkumpul.
"Wah, warga dusun ini memang kompak. Kapan pun diajak bergotong- royong, siap", gumam Pak Dawuh dalam hati.
Gotong- royong bersih- bersih lingkungan pun dimulai.
Pak Dawuh heran, yang dibersihkan kok hanya rumah joglo kosong saja?
Ada yang menyapu halaman, memotong ranting pohon, membersihkan tembok dari lumut dan tanaman liar yang merambat.
Bahkan ada juga yang mengecat rumah kosong tersebut.
Menjelang lohor kegiatan gugur gunung dihentikan.
Pak Dawuh melangkah menuju bawah pohon talok, akan beristirahat.
Duduk menyendiri di atas dingklik kayu yang amat kotor, matanya memandang ke sekeliling.