"Dik Rio kenapa suka nangis kalau malam?" tanyaku pada Rio, di sela ajakan bercandaku.
"Rio takut, Om," jawab si anak dengan polos.
"Takut apa?" tanyaku lagi.
Nah, saat itulah meluncur cerita dari mulut si bocah. "Rio takut, ada Mbak pakai baju pink."
Aku mendengar dengan saksama penuh rasa penasaran. "Mbak siapa?"
"Mbaknya nggak pakai kepala," katanya tanpa perubahan intonasi.
Aku yang mendengar omongan anak kecil mendadak merinding.
"Mbak baju pink itu jalan-jalan ke sana ke sini, Om."
Bulu kudukku langsung berdiri!
Ibunya Rio kemudian menyambung pembicaraan.
"Ya, begitulah kalau ditanya. Katanya lihat Mbak baju pink tanpa kepala. Merinding kan, Mas?"
Aku tak sanggup berkata apa-apa lagi.
Bisa jadi omongan Rio benar, namun sepertinya si orang tua tak percaya dengan hal-hal seperti itu, sehingga membiarkan saja sekalipun hampir setiap malam anaknya menangis ketakutan. (Seperti dikisahkan Wakhid Syamsudin di Koran Merapi) *