HARIAN MERAPI - Kisah misteri dalam acara rampogan macan di Kraton Yogyakarta.
Mas Bei diterkam harimau tidak mempan karena punya ajian lembu sekilan.
Zaman dulu, setiap Lebaran tiba, Kraton Yogyakarta Hadiningrat mengadakan acara rampogan macan.
Acara digelar di Alun-alun Lor depan kraton.
Rampogan Macan adalah membunuh harimau secara beramai-ramai. Selain Prajurit Kraton, siapa pun boleh mengikuti acara tersebut.
Syaratnya, harus mempunyai nyali yang besar. Macan dibunuh beramai-ramai menggunakan tombak.
Acara yang untuk zaman sekarang bisa dibilang sadis, kala itu banyak sekali penggemarnya.
Ribuan orang mengelilingi Alun-alun untuk menonton pertunjukan tersebut.
Salah satu peserta rampogan macan kala itu adalah Mas Bei Surosantjoko.
Masih muda namun punya keberanian yang luar biasa.
Berbekal tumbak, pria usia tigapuluh lima tahun itu turun ke arena bersama peserta lainnya.
Satu-dua kali tombaknya mengenai tubuh macan.
Namun tidak membuat hewan buas tersebut roboh. Justru malah membuatnya marah. Mengaum dan menubruk kesana-kemari.
Sial bagi Mas Bekel Surosantjoko. Kakinya terantuk batu cukup besar. Tubuhnya oleng dan jatuh tengkurap di tanah.