Tak lama setelah itu, tercium wangi bunga melati dari seorang wanita berpakaian sinden yang duduk tak jauh dari kursi Bobi.
Bobi pun sempat bertatapan dengan wanita tersebut yang kemudian tersenyum ke arahnya.
Bobi kemudian mencoba kembali tidur, tapi tidak bisa.
Perasaannya menjadi tidak enak dan aneh, karena bus tersebut rasanya berjalan sangat lambat.
Tiba-tiba dari deretan kursi belakang bus, dia melihat kepulan asap hitam dan berubah seperti sesosok pocong.
Belum sempat Bobi memikirkannya, tiba-tiba, ciiit... bus mendadak mengerem karena menabrak seorang pengendara ojek.
Bobi turun dan mengecek keadaan bapak yang terlihat ketakutan.
Dia bertanya kepada bapak ojek tersebut kenapa tidak segera berdiri.
Namun, sang bapak malah berbalik menanyainya apa Bobi tidak sadar sedang naik keranda mayat yang digotong bersama empat pocong terbang?
Ternyata, Bobi naik keranda mayat yang digotong empat pocong terbang.
Tempat dia turun itu dulunya pernah terjadi kecelakaan antara bus dan mobil jenazah yang menewaskan semua penumpangnya! (Seperti dikisahkan Afra di Koran Merapi) *