“He danyang penghuni tempat camping siapa namamu mengapa kamu mengganggu Purnama apa kesalahan Purnama ini sudah saya sedakan saji sajian kesukaanmu saya mintakan maaf kesalahan Purnama datang datanglah hadir hadirlah”.
Selama 10 menit dukun itu tampak komat kamit wawancara dengan danyang Glagah.
Setelah selesai wawancara dengan danyang Glagah dukun itu lalu memegang kepala Purnama yang duduk dekatnya.
Kemudian ia berseru : “Sembuh sembuhlah Purnama!”
Purnama lalu terjatuh dekat si dukun. Setelah bangun penyakitnya yaitu panas sudah menghilang.
Reflek untuk membenturkan kepala pada benda-benda sudah tidak ada. Jadi semua penyakitnya Purnama sembuh.
Kyai Sapu Tapis menjelaskan hasil wawancara dengan danyang Glagah.
Katanya danyang Glagah itu namanya Nyi Canting Mongil.
Badannya kurus tinggi rambutnya gimbal, giginya runcing-runcing, lehernya panjang, matanya mendele, bajunya putih compang camping, bibirnya merah berdarah.
Dia mengganggu Purnama karena rumahnya diinjak injak oleh Purnama.
Disamping itu anaknya dikencingi oleh Purnama.
Karena sudah diberi saji sajian kesukaannya dan ada permintaan maaf maka Nyi Canting Mongil tidak mengganggu Purnama lagi.
Kyai Sapu Tapis lalu memberi nasehat bermacam-macam kepada Purnama termasuk kalau mengadakan kegiatan kegiatan di tempat yang angker.