HARIAN MERAPI - Sebelum manusia mampu menggunakan akal dan pikirannya, yang pertama difungsikan dalam mengungkapkan keadaan yang terjadi pada dirinya adalah rasa.
Seperti bayi, karena semua potensi indrawinya belum dapat digunakan secara maksimal.
Untuk mengungkapkan rasa tidak nyaman ketika ngompol, lapar misalnya, hanya dengan menangis.
Baca Juga: Seorang anak terseret arus Sungai Siak Pekanbaru Riau, Tim SAR masih berusaha mencari
Bayi merasakan tidak nyaman, tidak aman dengan menangis bila kondisinya baik dia akan tenang.
Hal itu diungkap Budayawan Pakualaman KPH Kusumoparastho dalam Dialog Budaya Malam Sabtu Kliwon bertema "Rasa, Karsa, Cipta, Karya Dalam perspektif Mengasah Mingising Budi", di Ndalem Kepatihan Pakualaman, Yogyakarta, Jumat (4/11/2022) malam.
Lebih lanjut menurut Kangjeng Kusumo begitu biasa disapa, Rasa itu hanya mengungkapkan dua perkara yaitu 'tenang' dan 'gelisah'.
Seperti contoh seorang bayi, ketika dia merasa aman dan nyaman pasti akan tenang. Namun begitu ada sesuatu yang membuatnya tidak nyaman bisa dipastikan akan gelisah dan menangis.
Baca Juga: IPW ingatkan isu setoran dana tambang ilegal jatuhkan citra Polri, ini kaitannya dengan Ferdy Sambo
"Rasa tenang itu bisa disebabkan dari banyak hal, namun dalam kehidupan bertuhan rasa tenang itu karena ada kehadiran dan dekat kepada Tuhannya," tandas pria sepuh yang banyak menulis buku serial Ketuhanan Yang Maha Esa.
Pada dasarnya setiap orang itu bertuhan. Karena sebelum ruh melakukan tugas kehidupan di bumi terlebih dahulu mengikat kesanggupan kepada Tuhannya, untuk menjadi pemakmur di bumi.
Ikatan kesanggupan inilah yang kemudian menjadi dasar kontrak manusia untuk menjalankan misi kehidupannya.
Sementara itu Ketua Paguyuban Penghayat Sukarena Yogyakarta M. Hardjo Soedarjono, S.H.,M.Kn., yang hadir sebagai pembicara pendamping mengungkapkan, Rasa, Karsa, Cipta dalam sudut pandang penghayat kepercayaan sebagai pirantinya manusia yang merupakan unsur batiniahnya seseorang. Dalam piranti Rasa di dalamnya bersemayam Rasa Sejati.
Baca Juga: Tiket KA untuk liburan Natal dan Tahun Baru Daop 6 Yogyakarta mulai dijual, ayo buruan