Membangun kaplingan demi kaplingan rumah.
Namun betapa kaget mereka ketika di hari-hari awal ada keanehan.
Tukang-tukang itu ngamuk. Sambil mengaum, dan menggeram layaknya harimau.
Juga ada yang mendesis layaknya naga.
Lebih kaget ketika mereka pada merangkak layaknya tentara yang berlatih perang dengan tiarap.
Lik Ron jadi bingung. "Sebaiknya segera dibawa ke rumah sakit ini," pikirnya.
Namun begitu diperiksa oleh tim medis, tetap saja tak ditemukan kelainan.
Akhirnya hanya diberikan obat penenang. Toh sampai lokasi tetap saja demikian.
Oleh orang yang dianggap sesepuh di area tersebut, disarankan agar permisi terlebih dahulu.
Pasalnya, di lahan itu ada lokasi makam yang tergusur dan tertimbun.
Lik Ron selaku pengawas lapangan segera mengambil tindakan sesuai saran sesepuh.
Tak seberapa lama kegiatan dapat terkendalikan.
Para tukang pun bisa bekerja hingga kelar proyek tanpa kurang suatu apapun. - Semua nama samaran (Seperti dikisahkan WA Sutanto di Koran Merapi) *