Bahkan juga derep atau memanen padi dengan menggunakan ani-ani.
Selain membantu ibunya dia juga aktif dalam kegiatan di desanya, terutama yang dilakukan kaum perempuan.
Kalau ada lomba mengolah makanan, misalnya, dia ditunjuk mewakili kampungnya. Ranti juga aktif berolah raga.
Pada suatu pagi ketika berolah raga, di jalan dia ditepuk punggungnya oleh Bu Rini (nama samaran) tetangganya.
“Rin, ayo ikut aku…,” ajak Bu Rini.
Ranti pun mengikutinya, seperti dihipnotis Ranti mengikuti segala perintah Bu Rini.
Perjalanan yang dilakukannya terasa cukup jauh, dengan menyeberang Sungai Bogowonto segala.
Kemudian dia sampai di rumah sangat besar dan mewah.
Waktu Bu Rini datang, pintu gerbangnya seperti membuka sendiri.
Pembantu-pembantunya berjajar menyambutnya sambil bernyanyi riang.
Mereka berkata bersama, “selama datang, Bu. Selamat datang teman baruku…”
Pada siang harinya Ranti diajak makan bersama. Di meja makan tersedia makanan lezat.
Teman-teman sebayanya makan dengan lahap.