HARIAN MERAPI - Ada kisah misteri di balik cinta segitiga yang melibatkan dua bapak dan seorang sinden wayang kulit.
Sebagaimana ungkapan Jawa berbunyi ‘ witing tresna jalaran saka kulina ’, sebuah percintaan bisa tumbuh karena seringnya bertemu.
Adalah sebuah cinta segitiga yang melibatkan Pak Gar, Pak Mun, dan Nyi Mlenuk seorang sinden.
Ketiganya anggota grup karawitan ‘Waton Suko’ yang kerap mengiringi pagelaran wayang kulit.
Teman-temannya satu grup pada menyayangkan terjadinya cinta segi tiga tersebut.
Pasalnya, Pak Gar dan Pak Mun sudah beristri dan Nyi Mlenuk, yang adalah seorang pesinden, sudah bersuami.
Mungkin setan belang telah merasuki hati ketiganya begitu dalam.
Saran, nasihat, dan sembur-tutur dari rekan- rekannya tidak ada yang mampu mengubah perilaku tidak terpuji itu.
Pagi itu grup karawitan ‘Waton Suko’ baru saja menyelesaikan tugasnya mengiringi sebuah pagelaran wayang kulit.
Baca Juga: Terdampar di kerajaan jin 2: Ridho takjub melihat kerajaan di dasar laut dan bertemu banyak orang
Pak Gar, Pak Mun, dan pesinden Nyi Mlenuk, begitu pula pengrawit yang lain bersiap akan pulang.
Terjadi perang dingin antara Pak Gar dan Pak Mun.
Kedua lelaki setengah baya itu berebut akan mengantar pulang Nyi Mlenuk.
Bagi Nyi Mlenuk tidak masalah akan diantar oleh siapa pun. Pak Gar atau Pak Mun sama saja.
Rupanya kedua orang tersebut masih mempunyai rasa malu.