Ini benar-benar tidak masuk akal, jelas-jelas ia juga mendengar suara gamelan dan sinden yang bernyanyi.
“Beneran mas. Saya enggak bohong. Kuncinya saja saya taruh di belakang pintu. Saya juga tidak punya lagu Jawa,” balas Ares yang mulai panik dan ketakutan.
Baca Juga: Kisah misteri cara nenek Salimah mengusir wewe gombel penghuni pohon gayam di pinggir Kali Progo
Wajah Dedy memucat, keringat dingin mulai membanjiri dahinya. Tiba-tiba saja suasana menjadi sepi dan mencekam.
“Res, coba kita congkel jendelamu saja.”
Begitu jendela bisa terbuka, bau melati tercium sangat wangi.
Kamar ini terkunci dari dalam, mereka berdua mendapati kunci yang masih mengantung di pintu. - Semua nama samaran - (Seperti dikisahkan Evita Agatha di Koran Merapi) *