HARIAN MERAPI - Cerita pengalaman misteri Mang Udin saat berjualan bakmi keliling di kampung Pedurungan.
Mang Udin sudah 20-an tahun menekuni usaha berjualan bakmi keliling hingga saat ini.
Ia biasa beroperasi hingga larut malam, bahkan hingga pukul 01.00 dini hari masih berkeliling dengan gerobaknya.
Cara menawarkannya juga unik, yakni menggunakan kentongan yang dipasang pada tiang gerobaknya.
Alat komunikasi klasik dari bambu sebagai isyarat khusus untuk para pelanggannya. ”Thok..thok, thok, thok...!”
“Pak...!”
Ia melihat seseorang yang memanggil dirinya dan spontan menghampiri pelangganannya itu dengan penuh ceria.
”Kepayon!” Batin Udin.
Segera Mang Udin memasakkan pesanan bakmi buat orang tadi.
Baca Juga: Pengalaman misteri Tarjo saat menunggu ayahnya di ruang ICU rumah sakit, tepat di malam tahun baru
Ia kaget, baru masakkan belum matang sudah ada yang pesan lagi.
Hatinya senang karena tak seberapa lama bakal habis dagangannya dan tinggal pulang ke kontrakan.
Namun betapa kaget saat akan melayani seorang pemesan di utara jembatan, gerobaknya terasa berat.
Iapun mendorong dengan sepenuh kekuatan tetap saja tak mau jalan.