Perempuan tua itu tidak menjawab, hanya mengangguk-anggukan kepalanya.
"Mari Mbah ikut ke rumahku, istriku mau melahirkan."
Baca Juga: Kejadian misteri pada suatu malam di sebuah stasiun kecil
Keduanya lantas berjalan dengan langkah cepat menuju rumah Paino.
Begitu sampai, tanpa banyak bicara perempuan tua itu masuk ke kamar dimana Sutirah sedang mengerang kesakitan.
Sementara Paino menunggu di luar, karena tidak tega melihat proses kelahiran anaknya.
Sebentar kemudian terdengar tangisan bayi yang baru keluar dari rahim ibunya. "Oweek...oweek..."
Paino pun tersenyum bahagia. Segera ia menerabas masuk ke kamar, tidak sabar ingin melihat buah hatinya.
Tapi sampai di dalam, jantung Paino seperti hendak copot melihat kondisi istrinya.
Baca Juga: Kejadian misteri dialami Pak Lan setelah memasang patok batas tanah kas desa tanpa permisi
Mata Sutirah melotot seperti orang ketakutan dan setelah diamati oleh Paino, ternyata istrinya sudah tidak bernyawa.
Sementara sang jabang bayi selamat dan menangis di sampingnya.
Clingak-clinguk Paino melihat ke sekeliling, namun tak ditemui nenek berambut putih yang dikiranya dukun beranak.
"Lantas siapa nenek tadi," kata Paino yang meratapi nasib istrinya.
- Semua nama samaran - (Seperti dikisahkan Oei Tjong Hoo di Koran Merapi) *