HARIAN MERAPI - Keris Jalak Budha menjadi salah satu dari sekian ragam keris Nusantara yang bernilai seni.
Bentuk dapur Keris Jalak Budha atau kabudhan berukuran pendek, dengan bilah yang agak lebar.
Penampilan keris kabudhan dapur Jalak Budha memang terkesan kuno. Besinya tampak tua dengan ricikan yang minimalis.
Dalam makalahnya tentang keris mahesa ladrang, MT Arifin menyebut Keris Jalak Budha diciptakan oleh Mpu Gendhing Pracipta.
Dia menyebut, Mpu Gendhing Pracipta merupakan mpu keris Kerajaan Sriwijaya di masa Mataram Hindu Kuno.
Menurutnya, Mpu Gendhing Pracipta sengaja membuat keris berukuran pendek agar tidak efektif sebagai senjata perang.
Keris berukuran pendek itu kemudian dinamai Jalak Budha, dengan pasangannya yang sejenis bernama dapur betok.
Baca Juga: Ada tiga kriteria keris yakni pusaka, ageman dan tayuhan, ini penjelasannya
Tidak hanya membuat, Mpu Gendhing Pracipta juga mempopulerkan Keris Jalak Budha itu agar menjadi tren baru keris pada saat itu.
Tujuannya adalah untuk mengubah pakem keris di Jawa yang sudah ada. "Itu dilakukan untuk melemahkan Jawa," sebut MT Arifin dalam makalahnya.
Pasalnya, pada sekitar tahun 686 Masehi Sriwijaya kalah dari Rakai Sanjaya di Mataram, saat berebut tahta Segaluh.
Sejak itu, Sriwijaya terus berupaya melemahkan Jawa dengan berbagai cara.
Baca Juga: 6 tips mengatasi kaki kesemutan, nomor 3 sulit dilaksanakan tapi bisa dicoba