Setelah lama wanita itu tidak kelihatan Bayu dan Dulah lari secepatnya.
Ternyata wanita tanpa kepala itu sudah ada di dekatnya, maka Bayu dan Dulah jatuh tidak sadarkan diri.
Setelah sadar keduanya menjadi bingung. Rel kereta api yang menjadi penunjuk jalan menghilang.
Ia merasa ada di tengah sawah dan berjalan lewat pemantang sawah.
Ternyata hanya berputar putar terus mengelilingi sawah tersebut.
Disamping bingung Bayu terserang diare perutnya terasa dipilin pilin dan setiap setengah jam ia harus buang air besar.
Di sawah ia berak di pematang. Untuk membersihkan duburnya hanya menggunakan air yang ada di sekitar pematang itu.
Sampai 30 kali ia buang air besar selama bingung itu.
Dulah lebih parah lagi ia terkena beser (berulang kali buang air kecil).
Tiap sepuluh menit ia harus buang air kecil dan rasanya sakit dan panas seperti kena air panas.
Setelah beberapa jam putar-putar di sawah keduanya sampai di perkampungan, karena sudah merasa lelah mereka duduk dan merebahkan diri di tanah.
Waktu itu sudah terdengar ayam jantan berkokok tanda sudah menjelang pagi hari.
Kebetulah ada orang yang akan ke pasar yaitu Nardi tetangga Bayu.