Pada waktu ia tiba di depan pintu terdengar desah seorang wanita :
“Mas mas mas aku sayang padamu”.
Desah desah itu terdengar lama sekali seperti orang kepedesan karena makan sambal.
Akhirnya Darmanta mendobrak pintu itu “grobyak”.
Pintu terbuka : “Astaga ada makhluk hitam besar berbulu menindih Jeng Rini.
Darmanta bilang: “Hantu hantu hantu”.
Makhluk itu meloncat dan menghembuskan udara panas pada perut Darmanta.
Karena sakit Darmanta jatuh dan pingsan.
Jeng Rini teriak : “Tolong tolong tolong”.
Tetangga yang ada di utara rumahnya berdatangan menolong Darmanta yang terpakar di lantai.
Darmanta segera diangkat dan dibaringkan di atas tempat tidur.
Ia mengerang karena perutnya terasa panas sekali.
Tetangganya mengipasi perut Darmanta agar panasnya berkurang namun tidak berkurang sedikit pun.