karena wajah nenek itu sangat menyeramkan, wajahnya hancur dan badannya penuh dengan darah.
Sontak ketiganya langsung lari masuk ke dalam mobil dan kemudian tancap gas dari tempat itu.
Saat dilihat lewat kaca spion, nenek itu tiba-tiba menghilang.
Sesampainya di rumah, mereka langsung menceritakan apa yang baru saja terjadi.
Baca Juga: Ada horor di ruang 13 lantai dua 4: Ternyata sudah disegel tidak dipakai karena sering ada insiden
Mendengar cerita mereka bertiga Mbah Jinem, nenek Toni kemudian menjawab,
“Nenek-nenek itu sebenarnya adalah hantu bernama hantu jamu gendong.”
“Menurut cerita dia adalah seorang penjual jamu gendong yang tewas karena dibunuh oleh preman yang mengambil uangnya.
Setelah meninggal arwahnya gentayangan dan menghantui siapa pun yang lewat di jembatan pada larut malam.” Lanjut Mbah Jinem, nenek Toni.
“Sudah lebih baik sekarang tidur daripada besok pagi kesiangan, soalnya nanti Subuh kan kita mau salat Subuh berjamaah di masjid,” kata Mbah Jito, kakek Toni.
“Ya Mbah,” jawab mereka bertiga bersamaan. (Seperti dikisahkan Pandu Eka Prayoga di Koran Merapi) *