Lari... Lari... Lari... Pergi dari sini ibu... Pergi...
Tiya kebingungan dengan ucapan sosok menyeramkan tersebut. Ucapan sosok itu seperti sebuah peringatan.
“Bu Nur, ayo Bu kita pergi!”
Ada yang aneh dari diri ibu Nur. Tangannya begitu dingin, ia hanya berdiri dan tersenyum kepada Tiya lantas berkata.
“Ada apa bu Tiya, jangan takut. Saya temani di sini ya?” Terang ibu Nur tanpa rupa manusia.
Tiya menyadari bahwa orang yang menemaninya itu bukanlah temannya.
Dengan napas yang terperanjat berlarilah dirinya keluar ruangan.
Disaat bersamaan di ruang sebelah ada suara ketakutan yang serupa.
“Hantu!! Hantu!!” teriak sosok wanita dan orang tersebut adalah ibu Nur. (Seperti dikisahkan Ichsan Nuansa di Koran Merapi) *