“Itulah,” Wintolo tak habis pikir sambil tolah-toleh ke sekeliling tempatnya berdiri, “Semua peralatan masih utuh,” lanjutnya tampak senang.
“Kamu selamat, Win,” sambut Wandi gembira, “Yuk kita pulang dahulu,” ajaknya.
Mereka pun sujud syukur, dan bagi Wintolo pengalaman itu sungguh sangat berharga,
ia dan kawan-kawan harus waspada dengan tanda-tanda, misalnya ada yang mengingatkan seperti istri Wintolo. (Seperti dikisahkan Bagong di Koran Merapi) *