HARIAN MERAPI - Kumpulan cerita misteri lelembut pesta di kebun bambu seri 4
Karena menolak menyerahkan tanah, semua warga mati ditembak Belanda.
Karena para warga merasa jika tanah lapangan itu adalah milik mereka.
Baca Juga: Cerita misteri lelembut pesta di kebun bambu 1: Aneh, ada suara gamelan di tengah malam
Mereka hanya ingin melindungi milik mereka. Lalu, di lapangan itu terjadi baku hantam antar para warga dan tentara Belanda.
Warga desa yang melawan semuanya mati tertembak.
"Tentara Belanda melarang adanya perayaan atau pesta rakyat.
Kecuali jika para tentara Belanda yang mengundang," imbuh Yeni.
"Oh begitu. Makanya mereka terlihat sedih berurai air mata darah. Mereka hanya ingin melindungi tanah milik mereka. Kasihan sekali mereka," sahutku.
"Setelah para tentara Belanda pergi, tentara Jepang datang. Lalu, mereka merubah tanah lapangan itu menjadi kebun bambu yang rimbun. Di tengah kebun bambu itulah mereka merayakan pesta rakyat," tutur Yeni.
Baca Juga: Cerita misteri lelembut pesta di kebun bambu 2: Terganggu dengan makhluk besar berbulu hitam
Kulihat Pak Darmo telah selesai dengan para makhluk penunggu kebun bambu. Dia berjalan mendatangi kami. Dia menepuk lenganku sambil tersenyum.
"Ini untukmu sebagai pelindung agar tidak diganggu" ucap Pak Darmo.
"Terima kasih pak," sahutku.
"Gelang itu akan melindungimu dari mahluk yang tidak suka dengan manusia, seperti kera besar yang berdiri tak jauh di belakangmu," kata Pak Darmo.