PERJALANAN PANJI SUMENANG PASCA RUNTUHNYA MAJAPAHIT (3) - Mengatasi Mageblug dengan Menggelar Merti Desa

photo author
- Jumat, 7 Juni 2019 | 06:42 WIB

-

SEJAK zaman dahulu sesungguhnya orang sudah merasakan arti pentingnya kebersihan dalam kehidupan sehari-hari. Hanya saja mereka belum menyadari akibatnya apa apabila kebersihan itu terabaikan dan tidak dilaksanakan sebagai rutinitas sehari-hari. Bahkan timbulnya penyakit endemi yang dulu disebut pageblug juga lebih dipahami sebagai kelakuan makhluk halus yang jahat dari pada sebagai dampak dari kekeliruan cara menjalani kehidupan manusia itu sendiri. Nah, solusi tepat yang akhirnya mereka ketemukan lewat sasmita maupun mimpi adalah menyelenggarakan merti desa atau bersih desa.

Perjalanan pulang kampung sambil menyebarkan ajaran Agama ternyata membutuhkan waktu yang sangat panjang. Panji Sumenang alias Sunan Palang Santikawara dan rombongan memasuki tahun 1499 tiba di dusun Sipandan bertemu dengan Ki Ageng Gribig putra Brawijaya V. Sekarang daerah ini termasuk wilayah Kabupaten Klaten dimana warganya sudah banyak yang memeluk agama Islam pada waktu itu.

Kehidupan di sini sebenarnya sudah cukup maju, sawah-sawah nampak menghijau segar dengan berbagai tanamannya, sungai-sungai tetap ada airnya meski kurang bersih, kehidupan kayaknya juga tenteram, damai, bahagia, makmur dan murah sandang pangan.

“Wilayahku ini sedang dilanda pageblug, Nak Mas Panji”, berkata Ki Ageng Gribig, ”Warga banyak yang menderita penyakit aneh, esuk kejangkitan penyakit itu siangnya meninggal. Siang menderita malamnya meninggal, malam terasa sakit pagi harinya meninggal begitu dan seterusnya”, kata Ki Ageng Gribig, judheg.

Panji Sumenang mengangguk-angguk, memahami masalah itu. Malam harinya beliau duduk bersila, berkonsentrasi, memusatkan nalar budinya, manekung, maneges, mencari sasmitaning Illahi, dan memohon petunjukNya. Akhirnya didapatlah gambaran dalam bayangan mimpinya yang kemudian disampaikan kepada Ki Ageng Gribig,

“Sepertinya itu penyakit pes, Ki Ageng. Salah satu hewan yang menyebarkan penyakit tadi adalah tikus. Makanya warga masyarakat mulai hari ini harus kita ajak hidup bersih, rumah bersih, lingkungan seputar bersih, parit-parit juga harus kita bersihkan, kebun-kebun bersih, juga sawah-sawah jangan sampai banyak tumpukan jerami dan sebagainya. Dengan demikian tikus- tikus tidak akan kerasan dan menjauhi lingkungan tempat tinggal kita maka penyakitpun akan menghilang dengan sendirinya”.

“Hmmmm, begitu? Jadi kita harus merti desa, Nak Mas Panji?”.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: admin_merapi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB
X