HARIAN MERAPI - Kumpulan cerita misteri tentang dikap Air yang rela istrinya digauli kera ekor panjang.
Semua itu tak lain demi mendapatkan pesugihan atau kekayaan tanpa kerja keras.
Kala itu malam Selasa Kliwon, jarum arloji di tangannya menunjuk angka delapan.
Baca Juga: Misteri pasar gaib Pantai Greweng 1: Punya rencana mengambil pasir laut dan karang untuk kolam ikan
Adir, lelaki beristri namun belum dikaruniai anak, berjalan menuju kali Celeng.
Tangannya memegang gagang pancing. “Dapat ikan ya syukur. Tidak, ya tidak apa- apa”, begitu semboyannya.
Setiap malam Selasa Kliwon, semalaman Adir memang harus berada di luar rumah.
Menjelang subuh baru pulang. Makanya, kalau tidak bergadang di cakruk ronda ya mancing di kali.
Hal itu sudah menjadi kesepakatan antara Adir dan Rum, istrinya.
Ketidakberadaan Adir di dalam rumah pada sepanjang malam Selasa Kliwon bukan tanpa maksud.
Baca Juga: Misteri pasar gaib Pantai Greweng 2: Genta melihat anak muda menangkap kepiting dan mengambil pasir
Pada malam itu Rum, istrinya, akan mendapat kunjungan tamu istimewa.
Tamu yang ajeg setiap malam Selasa Kliwon datang menyambangi Rum adalah seekor kera ekor panjang berbulu hitam.
Pada tengah malam, kera ekor panjang tersebut akan berubah wujud menjadi lelaki perkasa, berkulit hitam, berambut lebat di dadanya.
“Ayoh, Mas. Aku sudah siap”, ujar Rum lirih sambil mengerdipkan matanya seraya melempar senyum menggemaskan, manakala keduanya sudah rebahan di ranjang.